Warga Maliaro Minta Pemkot Ternate Tuntas Masalah Air Bersih

![]() |
Ilustrasi air bersih |
TERNATE, BRN– Warga masyarakat
lingkungan Maliaro Kecamatan Kota Ternate Tengah lagi-lagi mengeluhkan
pelayanan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM). Keluhan warga masyarakat
lingkungan RT 07 tersebut lantaran sudah
kurang lebih 6 bulan tidak mendapat Pakaya ban air bersih sebagaimana yang di
harapkan.
Julfikar
Awal salah satu warga lingkungan RT 07 kepada wartawan, Rabu (11/4/2018)
mengaku, sudah 6 bulan terakhir ini dirinya harus begadang akibat pelayanan air
PDAM untuk masyarakat Maliaro khususnya di lingkungan RT 07 hanya dilayani pada
waktu tengah malam. Kondisi ini terpaksa harus dilakukan karena untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari seperti mencuci pakaian, mandi, memasak dan keperluan
untuk menjalankan ibadah serta keperluan penting lainnya. “ Banyak yang
mengeluh dengan pelayanan air bersih,” akunya.
Dia
juga mengaku kecewa terhadap sikap PDAM atas pelayanan air bersih. Kewajiaban
yang dibebankan untuk membayar tagihan air setiap bulannya tetap dilaksanakan
dan tidak penah menjadi tunggakan, namun kewajiban yang telah dilakukan itu tidak
berjalan mulus dengan hak mereka. “ Kami hanya mau tuntut hak kami saja, karena
semua kewajiban yang di bebankan sudah kami ikuti, inikah perhatian pemerintah
terhadap kami,” kesalnya.
Kondisi
pelayanan air seperti ini, lanjut Julfikar, sudah terhitung beberapa bulan
terakhir. Akibatnya, dirinya dan warga lainnya terpaksa membeli air di depot
isi ulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk kebutuhan lain seperti mencuci
dan lain sebagainya warga harus begadang untuk menampung air. “ Kami sudah
bayar setiap bulan, tapi kami juga harus beli air di depot, ini pelayanan
seperti apa sih,” kesalnya.
Hal
senada juga diutarakan Riska. Ia mengatakan, warga lingkungan Maliaro RT 07
merasa tidak terlayani dengan serius, dan terkesan dianak tirikan PDAM terutama
Pemerintah Kota Ternate.
“ Pak Plt Walikota
Ternate dan perangkatnya, kami harap agar permasalahan ini bisa di evaluasi dan
tidak terjadi pada saudara-saudara di kelurahan lain, dan kalau bisa PDAM
jangan tutup mata dan telinga,” keluhnya. (tim brn).