Brindonews.com
Beranda Headline 3 Alasan ini yang Bikin MHB-GAS Menang Versi Survey LSI

3 Alasan ini yang Bikin MHB-GAS Menang Versi Survey LSI

Adjie Alfarabi, Direktur KCI LSI Denny JA, saat memaparkan hasil survey kekuatan para kandidat jelang finish: siapakah Walikota dan Wakil Walikota terpilih.





Pasangan calon M. Hasan Bay dan M. Asgar Saleh diklaim bakal
terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate periode 2020-2024.

Hasil
ini berdasarkan hasil survey Lingkaran Survey Indonesia atau LSI Denny JA tentang
kekuatan para kandidat jelang finish, di Hotel Sahid Bela Ternate, Jumat sore,
4 Desember 2020.

Hasil survey
kekuatan para kandidat jelang finish itu diliris di Hotel Sahid Bela Ternate, Jumat
sore, 4 Desember 2020. Survei
dilaksanakan pada 22-28 November 2020 dengan 440
responden di semua kabupaten kota
di Sulawesi Utara. Survei dengan metodo wawancara
tatap muka atau face to face interview ini margin of errornya 4.8
persen.





LSI menyebut Muhammad Hasan Bay dan M.Asghar Saleh berpotensi memenangi
pertarungan pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate. Pasangan calon dengan
nama akronim MBH-GAS itu meraih dukungan sebesar 31.3 persen.

Sedangkan Merlisa Marsaoly-Juhdi Taslim diposisi kedua dengan perolehan
dukungan sebesar 22.5 persen. Tauhid Soleman-Jasri Usman sebesar
20.7 persen, dan M.Yamin
Tawary-Abdullah Tahir berada diposisi terakhir dengan perolehan 13.2 persen.
 

”Sementara yang belum menentukan pilihan sebesar 12.3 persen. Jika mereka yang belum menentukan
pilihan sebesar ini dibagi secara
proporsional (karena di saat hari H tidak ada lagi yang
belum menentukan pilihan),
maka elektabilitas MHB-GAS naik menjadi sebesar 35.7 persen,
Marlisa-Juhdi 25.7 persen, Tauhid-Jasri 23.6 persen, Yamin Abdullah15 persen.
Selisih antara pasangan MHB-GAS dengan kompetitor terdekat pasangan MAJU lebih
kurang 10 persen,” ucap
Adjie Alfaraby, Direktur KCI LSI Denny JA, Jumat sore. 





Didukung Petahana 

Ada 3 alasan mengapa pasangan MHB-GAS unggul dan berpotensi menang di Pilkada Kota Ternate. Adjie Alfaraby
menyebut tiga alasan itu diantaranya
MHB-GAS sosok
paling disukai, unggul semua aspek personality dibanding calon walikota lain,
dan dipersepsikan didukung oleh petahana.

Adjie
mengatakan
MHB-GAS mendapat dukung petahana
sebesar 37.5 perse, disusul Tauhud-Jasri 12.3 persen. Marlisa-Juhdi 11.2 persen,
sementara Yamin-Abdullah 6.5 persen, dan 32.5 persen tidak tahu/tidak jawab.





Adjie mengemukakan tingkat kesukaan terhadap MHB mencapai 69.8 pesren, dan Asghar Saleh
66.7 persen. Aspek personality
persepsi
MHB menyenangkan 64.4 persen, jujur 58.3 persen, pintar 74.3 persen, mampu

mengambil keputusan tegas 60.8 persen, berwibawa sebagai pemimpin 66.1
persen, perhatian
kepada rakyat 59.8 persen, taat
beragama 60 persen, dermawan dan suka menolong 60 persen.

Persepsi dukungan petahana bisa memengaruhi dukungan. Tingginya
kepuasaan kinerja terhadap
petahana boleh dibilang membikin MHB-GAS menang. Responden yang menyatakan puas
dengan kinerja
Burhan
Abdurrahman sebagai walikota sebesar 82.3 persen.

“Meskipun dalam pilkada tidak diikuti lagi petahana dua periode, namun dukungan
petahana sangat berpengaruh. Apalagi
petahana yang dipersepsikan berhasil oleh publik,”sebutnya.





Kemungkinan
Bisa Kalah

Adjie berpendapat ada dua  faktor yang bisa mepengaruhi dukungan menjelang hari H, 9 Desember nanti. Kedua
faktor tersebut, sambung Adjie, pertama, adanya mobilisasi maha dahsyat atau skala

besar oleh kandidat tertentu di
akhir menjelang pemilihan, dan kedua adalah partisipasi pemilih dan golput di
hari H.

Adjie mengatakan dua faktor tersebut bisa membalikkan keadaan.
MHB-GAS bisa saja kalah kalau mobilisasi antar
kandidat tidak lagi normal dan
banyaknya pemilih yang golput.





“Namun jika mobilisasi antar kandidat terjadi secara normal,
atau tidak ada yang sangat menonjol maka peta
dukungan tidak akan berubah
signifikan,” ujarnya.
(red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan