Wali Kota Launching Project Petani Holtikultura, Thamrin: Tugas Saya Siapkan Petani Menanam
Wali Kota Ternat, M Tauhid Soleman saat melaunching project perubahan akselerasi kemandirian petani holtikultura di kelurahan Loto |
TERNATE, BRN –Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman resmi melaunching project perubahan akselerasi kemandirian petani holtikultura melalui urban farming di Kelurahan Loto, Kecamatan Ternate Barat.
Wali Kota mengatakan, memang konsumsi bawang, rica (cabai) dan tomat di Kota Ternate masih diambil dari luar Ternate. Sehingga dirinya sangat mendukung konsep yang ditawarkan Dinas Pertanian ini, agar petani di Kota Ternate berkembang dan terus memperoleh pendapatan dari hasil yang ditanam.
“Kami sangat mendukung dan akan teruskan. Saya memberikan apresiasi terobosan-terobosan yang ada ini,” ujar Tauhid.
“Saya berharap selain kelompok petani, masyarakat di Kelurahan Loto manfaatkan lahan pekarangan agar kebutuhan sehari-hari selalu dikonsumsi,”cetusnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate Thamrin Marsaoly mengatakan, hal paling mendesak bagi seluruh masyarakat di Kota Ternate ialah ketersediaan lahan untuk bertani semakin minim.
“Hal ini diakibatkan adanya pertanian ruang, antara ruang pemukiman dan ruang bertani, sehingga dari dasar itulah Dinas Pertanian mengembangkan pertanian berbasis holtikultura di Kota Ternate,”jelasnya.
Kelurahan Loto menjadi pailot projek untuk pengembangan karena tata ruang pengembangan holtikultura diarahkan ke Ternate Barat.
Mantan Kabag Humas Kota Ternate itu menyebutkan, sekarang sudah ada Peraturan Wali Kota nomor 31 tahun 2022 tentang Pengembangan Kawasan Holtikultura. Hal ini tentu harus menjadi perhatian bersama, karena mengembangkan pertanian bukan hanya Dinas Pertanian, melainkan butuh kolaborasi.
“Ada teman-teman dari Balai Wilayah Sungai yang siap membantu kami, kemudian teman-teman di Dinas Pariwisata yang akan menjadikan tempat egrowisata. Kami sudah MoU dengan teman-teman di Dinas Pariwisata tahun anggaran ini sudah dibangun beberapa fasilitas pendukung agrowisata itu,”bebernya.
Thamrin menambahkan, dirinya punya tugas menyiapkan petani untuk menanam.
“Saya juga harap petani untuk selalu menanam. Jangan sampau tempat ini sudah dijadikan kawasan wisata, bapak-ibu sudah tidak mau lagi menanam,”tutupnya. (ham/red)