Brindonews.com
Beranda Daerah Wabup Morotai Jenguk Korban Dugaan Penganiayaan

Wabup Morotai Jenguk Korban Dugaan Penganiayaan

MOROTAI, BRN – Wakil Bupati Morotai, Asrun Padoma menjenguk
Haekal Samlan, korban dugaan penganiayaan aparat kepolisian saat berunjuk rasa
di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Morotai, Rabu kemarin.





Sekitar pukul 19:30 WIT tadi malam, orang nomor dua di
Pemkab Morotai itu tiba di RSUD Morotai. Di dampingi sopir peribadi keduanya langsung
masuk dan melihat kondisi korban yang terbaring karena sakit.

” Sekitar pukul 19.30 WIT, pak wakil bupati dan sopirnya
datang lia Ekal di sini (RSUD),”  ucap
Fitra Piga, salah satu keluarga korban, Kamis (14/12).

Saat masuk di ruangan, Ekal sementara tidur.  Wakil Bupati hanya bercerita dengan rekan
korban dan keluarga korban. “ Pak wakil bupati tanya-tanya soal kronologis
sampai Ekal di pukul, dan torang jelaskan, sekitar 1 jam pak wakil di ruangan
sambil cerita dengan kami,” tuturnya.





Amatan media ini di RSUD, kondisi pria akrab disapa Ekal
itu masih terbaring karena masih pusing. Bahlan selang infus di tangannya pun
belum di cabut. Begitu Ekal bangun tidurnya, reporter media ini mencoba meminta
keterangannya.

Ekal yang juga Koordinator Samurai Distrik Unipas
Morotai itu menegaskan, usai sembuh dari sakitnya, dirinya akan terus berjuang melawan
terhadap penguasa. Ia juga mengingatkan kepada masyarakat Morotai agar jangan
kendor dan mundur melawan rezim Benny Laos.

“ Kepada rakyat Morotai agar tidak takut terhadap rezim
penguasa (Benny Laos), jangan mundur, karena setiap kebijakan yang merugikan
rakyat maka wajib hukumnya untuk dilawan,” tegasnya.





“ Masyarakat harus sadar bahwa perlawanan terhadap
kekuasaan yang otoriter itu harus dilakukan dengan menggunakan kekuatan rakyat.
Sebab, kedaulatan negara ada di tangan rakyat, maka rakyat harus berjuang untuk
mendapatkan keadilan itu “.

Orang tua Ekal, Fuad Samlan membenarkan kedatangan Asrun
Padoma menjenguk anaknya. Ia mengaku Wabup ikut perihati atas peristiwa dan kondisi
anaknya. “ Pak wakil juga ada kase sadiki bantuan beli obat-obatan,” katanya.  





Berharap pihak yang berwajib memproses dugaan
penganiayaan yang menimpa anaknya. “ Harus diproses sesuai dengan prosedur yang
berlaku,” ujarnya. (Fix/red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan