Tanggapi Temuan Komisi III, Merlisa: Optimis Progres 100 persen

SOFIFI, BRN – PT. Addis Pratama Persada meyakini bakal menyelesaikan pekerjaan jalan jembatan ruas Laiwui-Jikotamo-Anggai di Pulau Obi, Halmahera Selatan sesuai kontrak 360 hari.

Proyek senilai Rp 27.7 miliar ini sebelumnya ditinjau Komisi III DPRD Maluku Utara. Dalam tinjauan itu, komisi yang diketuai Rusihan Jafar ini menemukan progres fisiknya baru 20 persen. Item-item yang dikerjakan hanya pekerjaan minor.

Direktur PT Addis Pratama Persada Merlisa Marsaoly mengaku proyek yang ditangani itu realisasi pembayarannya 20 persen. Sesuai laporan PPK, direksi dan tenaga teknis, kemajuan pekerjaan sudah 39,7 persen.

“Terhitung 40 persen. Presentase ini tidak termasuk belanja rangka jembatan yang lunas terbayarkan, dan PPK sebelumnya Pak Sofyan Kamarullah memasukkan item belanja ke laporan progres, makan terhitung 40 persen. Padahal barangnya belum di lokasi. Sementara yang lain itu dihitung pekerjaan badan jalan dan leger serta beberapa item lainya,” kata Merlisa ditemui sesuai RDP bersama Komisi DPRD Maluku Utara di room meeting 3 Hotel Gaian, Rabu malam, 16 Agustus.

Mantan Ketua DPRD Kota Ternate ini menambahkan, untuk pekerjaan hotmix, belum bisa dilakukan LPA karena belum adanya alat pencampur aspal atau Asphalt Mixing Plant (AMP) di lokasi. Meski begitu, Merlisa memastikan pengaspalan tetap dilakukan karena item hotmix masuk tahap akhir.

“Nanti pada saat bulan depan baru masuk pada tahapan LPA. Sekarang masih masukkan baja beling jembatan. Jadi memang ada tahapan-tahapan pekerjaannya dilaksanakan. Untuk AMP inikan pekerjaan terkahir nanti pemasangannya satu bulan karena di sana pekerjaan hotmix lima kilometer. Jadi kita tetap selesaikan sesuai kontrak kerja 100 persen,” terangnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jalan jembatan ruas Laiwui-Jikotamo-Anggai, M. Rizal mengaku tidak bisa berkomentar banyak. Penjelasan rinci akan disampaikan apabila dirinya sudah turun mengecek progres pekerjaan.

“Saya kan baru di SK-kan minggu kemarin menggantikan Pak Sofyan. Jadi harus lia dulu di lapangan, makanya itu saya belum bilang apa-apa sebelum saya lia lokasi. satu dua hari ke depan saya ke lokasi dan identifikasi pekerjaannya seperti apa,” katanya.**