Wakili Gubernur, Asisten Umum Hadiri Malam Puncak Pemilihan Duta Bahasa

![]() |
Salmin Djanidi (kameja biru lengan panjang) saat berfoto bersama peserta pemenang di acara malam puncak pemilihan Duta Bahasa tingkat Provinsi Maluku Utara |
TERNATE, BRN – Pelaksaan
pemilihan duta bahasa tingkat Provinsi Maluku Utara dinyatakan selesai, Jumat
(13/3). Acara yang dipusatkan di Hotel Grand Sahid Bela Ternate itu, Fatimah
Abubakar dinobatkan sebagai pemenang pertama kategori perempuan. Fatimah
merupakan peserta utusan dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau STKIP
Kie Raha Ternate.
Asisten
Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Salmin Djanidi mengatakan, era
keterbukaan informasi dan komunikasi menuntut masyarakat semakin memiliki
kualifikasi penguasaan bahasa asing yang menjadi trend dikalangan generasi muda.
Meski
begitu, Salmin mengatakan tetap mengutamakan
penggunaan bahasa Indonesia. Berharap para duta bahasa dapat menjadi
perpanjangan tangan menyosialisasikan, mengajak, dan mengimbau masyarakat untuk
menjaga dan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia.
“Untuk
itu perlu menyingkapinya dengan menanamkan cinta bahasa pada generasi muda kita. Bangga bahasa Indonesia
sebagai bahasa yang menyatukan setiap warga Negara Indonesia dari sabang sampai
merauke,” kata Salmin saat membacakan
sambutan tertulis Gubernur Abdul
Gani Kasuba pada malam puncak pemilihan duta bahasa tingkat provinsi.
Gubernur
dua periode itu menilai pemilihan duta bahasa seperti ini merupakan suatu ajang
bagi pemuda yang akan mengekspresikan dan mengembangkan diri serta
mengaktualisasikan kemampuan kebahasaan. Peningkatan kapasitas pemuda dalam ketrampilan,
kemampuan berbahasa dan menguasai bahasa
Indonesia dengan cermat, apik, dan santun menjadi anutan dalam pengutamaan
bahasa Indonesia, terutama di ruang publik.
Dia
berharap para delegasi yang terpilih agar bisa menjaga sikap dan kreatif dalam
meningkatkan kemampuan serta menjaga kearifan lokal Maluku Utara (Malut) pada
pemilihan Duta Bahasa Malut di tingkat nasional nanti.Memiliki ciri khas sendiri, menjaga warna lokal dengan kearifan lokal, dan
dapat memelihara serta mengembangkan karakter khusus di tingkat nasional.
“Sehinggah
marwah daerah kita tetap terjaga. Duta bahasa
harus mampu berbahasa Indonesia, kalian adalah selapis generasi yang akan
menjadi anutan dalam penggunaan bahasa Indonesia, terutama di ruang publik,”
tambahnya.
Koordinator
Pemilihan Duta Bahasa tingkat Provinsi Maluku Utara, Umiatun Sa’diah mengatakan,
acara pemilihan duta bahasa itu dimulai 1
Januari sampai 3 Maret 2020 dan diikuti 40 peserta dari berbagai
universitas di Maluku Utara. “Katagori
penilaian diantaranya komunikasi publik, kemampuan bahasa asing dan daerah,
kemampuan bahasa Indonesia dan penilaian dinamika,” katanya.
Tahapan
kegiatan, kata Umiatun, diawali seleksi berkas, kemudian dilanjutkan tes uji kemahiran
bahasa Indonesia atau UKBI, tes kemampuan bakat dan minat, dan presentasi
makalah tentang program kerja bila menjadi Duta Bahasa Malut. “Kegiatan ini
adalah kegiatan pembinaan yang sasarannya peserta usia 18 sampai dengan 25
tahun,” terangnya.
(han/humas/red)