Pengoperasian Sekolah Unggulan di Morotai Disoal

Kadispora Morotai: Pengerjaan sekolah Belum Selesai
Seratus Persen
MOROTAI, BRN – Indikator sekolah unggulan menekankan pada proses terbaik dan bukan input
terbaik. Sekolah Dasar beralamat di Desa Darame, Kecamatan
Morotai Selatan yang diharapkan mampu melahirkan lulusan terbaik di bibir
pasifik ini boleh di bilang kondisinya sangat memprihatinkan.
Bahkan fasilitas
belajar mengajar di sekolah yang dioperasikan pada Senin (1/7) awal Juli 2019
itu minim kelengkapan. Selain plafon ruangan kelas rusak, papan tulis, kursi serta
meja belajar siswa masih berhamburan di teras sekolah.
Kondisi
tersebut mengundang kekesalan orang tua peserta didik. Halil misalnya. Dia menyebut
sikap Pemkab Morotai mengoperasikan sekolah tersebut terkesan ‘dipaksakan’.
Halil mengemukakan,
pengoperasian itu tak sesuai kondisi bangunan sekolah. Selain belum layak, halaman
sekolah pun di nilai belum siap. “ Harusnya pasang paving blok dulu barulah
dioperasikan. Sekolah unggulan tapi halamannya pece [becek] begini,” ujarnya.
Siti,
orang tua siswa lainnya ikut angkat bicara. Dia menilai sikap guru melibatkan peserta
didik membersihkan lingkungan sekolah bukan cara tepat. “ Setahu kami pigi
sekolah tujuan belajar bukan kerja bakti. Tapi sekarang torang [kami] punya anak-anak
di suruh bakti dengan alasan perkenalan lingkungan sekolah, ini bagaimana ?,” ucapnya.
Kepala
SD Unggulan Desa Darame Fatma menjelaskan, keterlibatan peserta didik membersihkan
lingkungan sekolah karena sekarang ini belum ada aktivitas belajar mengajar.
“
Kebutulan ini bertepatan dengan tahun ajaran baru, karena masih perkenalan
lingkungan kepada siswa/siswi. Sebelum memulai kegiatan belajar mengaja, para
siswa diharapkan mengenal lingkungan sekolahnya, selain perkenalan ada juga bakti
sosial. Insyah Allah ini selesai barulah aktivitas belajar mengajar jalan,”
jelasnya.
Kurangnya
fasilitas memadai tak menyurutkan niatnya menghasilkan lulusan terbaik. Fatma beroptimis
tetap memberi yang terbaik kepada peserta didiknya. “ Mudah-mudahan aktivitas
belajar mengajar cepat jalan sesuai apa yang diharapkan. Papan tulis sudah ada
tapi belum di pasang yang pasti akan di pasang, begitu kursi dan mejanya,” imbuhnya.
Terpisah,
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Revi Dara mengaku sekolah tersebut belum selesai
seratus persen. Fasilitas pendukung misalnya ruang guru belum di siapkan.
Revi menyatakan,
alasan pemkab mempercepat pengeoperasian sekolah itu guna mengejar kurikulum. “
Jika kita tidak operasikan sekarang, maka kita tunggu tahun ajaran berikut
(2020) sehinga kita operasikan. fasilitas yang masih kurang akan dilengkapi,
karena anggarannya sudah dipersiapkan,” terangnya.
“ Kami minta orang tua/wali murid bersabar
dan percayakan kepada kami karena tidak mungkin terlantarkan anak-anak Morotai.
Yang pasti fasilitas masih kurang itu, akan dilengkapi tujuannya memberikan
pendidikan yang terbaik,” pintanya. (fix/red)