Pemilih Pemula di Malut Bertambah 5 Ribu Jiwa

![]() |
Buchari Mahmud. (dok. Haryani). |
TERNATE, BRN – Komisi Pemilhan
Umum atau KPU Provinsi Maluku Utara bersiap melakukan pemutakhiran daftar
pemilih tetap atau DPT. Sinkronisasi itu menyusul diterimanya Data Penduduk
Potensial Pemilih Pemilu atau DP4 pada 23 Januari lalu.
Koordinator Devisi Teknis
Penyelenggara KPU Maluku Utara, Buchari Mahmud menyebutkan, DP4 untuk delapan
kabupaten kota yang berhajat Pilkada 2020 di Maluku Utara itu berjumlah 809.645
jiwa.
“Pencocokan
dan penelitian data pemilih ini selama satu bulan, terhitung 15 Juli 2020
sampai 14 Agustus 2020,” ucap Buchari, Selasa (7/7).
Singkronisasi
data antara DPT Pemilu 2019 dengan DP4 tersebut berlangsung di delapan daerah
yang berhajat pilkada. Pencocokan ini termasuk mengetahui apakah ada selisih
atau tidak sebelum dilakukan proses pemutakhiran data pemilih berbasis TPS, RT dan RW
di masing-masing wilayah 8 daerah tersebut.
“DPT Pemilu 2019 untuk daerah
yang menyelenggarakan pilkada di Maluku Utara berjumlah 722.243 jiwa. Sedangkan
dalam DP4 itu, sebanyak 2.397 TPS yang tersebar di 1.032 desa dan 101 Kecamatan
di 8 kabubaten kota,” sebutnya.
Buchari mengemukakan, dalam
DPT tersebut ada penambahan sebanyak 5.609 jiwa pemilih pemula. Terjadinya
penambahan dikarenakan ada penundaan tahapan kurang dari tiga bulan akibat
pandemi Covis-19.
“Potensi penambahan
pemilih pemula kurang lebih 500 jiwa dari 8 kabupaten kota. Penyerahan daftar
nama tambahan usia ini karena pemilihan di tunda tiga bulan,” ujarnya.
“Setelah
diverifikasi, DPT tambahan ini terdapat 204 jiwa yang tidak memenuhi syarat
karena terbaca sebagai TNI-Polri, sehingga tinggal 5.405 jiwa,” tambahnya.
Pakai APD Lengkap
Buchari mengatakan,
kegiatan pencocokan dan penelitian atau coklit dari rumah ke rumah itu petugas
dilengkapi alat pelindung diri. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau PPDP
dibekali masker, hand
sanitizer dan mengikuti protap kesehatan seperti cuci tangan, jaga jarak
dan tidak berkerumun.
“Kalau
bisa KPU bersama gugus tugas setempat melakukan rapid tes untuk mengetahui ada tidak potensi reaktif terhadap
covid-19. Tapi itu butuh kerja sama dengan pemerintah daerah,” ucapnya. (han/red)