Pasukan MNLF Asal filpina Masuk RI, Ini Perintah Kapolri

![]() |
WNA asal Filpina saat berada di Kantor Polsek Nanusa, Sulawesi Utara, Sabtu (12/8/17). |
TERNATE, BRINDOnews.com – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) melalui anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Nanusa, Sabtu (12/8) kemarin berhasil mengamankan 6 warga negara asing (WNA) asal Filipina yang masuk di wilayah Kepulauan Nanusa, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulut, Republik Indonesia. Tidak hanya itu, 1 diantara 6 WNA bernama Marvin S. Luzorata (32) tercatat sebagai pasukan elit Moro National Liberation Front (MNLF).
Berdasarkan iformasi yang dihimpun media ini, Marvin merupakan pasukan elit aktif yang dipimpin oleh Normesuari sebagai pimpinan tertinggi MNLF. Sementara itu, komandan pos, Ernan Rafael yang memiliki pengikut sebanyak 30 orang, mengungkapkan, keberadaan Marvin di Kepulauan Nanusa dikarenakan ibunya yang bernama Iqnacia Sono memiliki keluarga di Desa Kakorotan, Kecamatan Nanusa.
Rencananya, usai menemui sang Ibu, Marvin yang juga berprofesi sebagai nelayan itu akan kembali ke Filipina dan bergabung bersama pasukan elit MNLF.
Menanggapi penangkapan WNA itu, Kapolri Jendral Tito Karnavian, langsung memerintahkan Kapolda Maluku Utara (Malut) Brigjen Pol Achmat Juri untuk memperketat pengamanan wilayah laut, dan pesisir di Kabupaten Pulau Morotai karena dianggap sebagai wilayah terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina.
“Sudah ada perintah langsung dari Kapolri kepada Kapolda seluruh Indonesia. Alhamdulillah di wilayah Maluku Utara belum. Kita tetap deteksi dini, patroli, bekerja sama dengan TNI, kita lakukan pengamanan utamanya di daerah Morotai dan pesisir-pesisir pantai,” terang Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendry Badar, Senin (14/8/17).
Lanjutnya, untuk pengamanan kapolda sudah memerintahkan Kapolres Pulau Morotai beserta jajarannya bekerja sama dengan satgas TNI setempat untuk melakukan monitoring dan pengamanan, juga dibantu back up 1 peleton personel Brimob. “Jadi cukup kuat untuk pengaman di daerah perbatasan, baik Morotai Jaya, Morotai Utara, sampai dengan Morotai Selatan Barat,” kata Hendry.
Untuk masyarakat, tambah Hendry, dihimbau untuk ikut berperan aktif menjadi mata dan telinga aparat keamanan, ditemukan adanya orang-orang yang mencurigakan diharap segera melapor ke aparat kepolisian atau TNI. “Kalau ada masyarakat yang lebih tahu duluan, melihat ada tanda-tanda mencurigakan, bisa langsung lapor ke Polri maupun TNI,” tuntasnya. (sr)