Menko Polhukam Canangkan Gerbangdutas di Morotai

![]() |
WIRANTO saat menyampai sambutan pada peresmian Gerbangdutas, Senin (18/3) |
MOROTAI, BRN – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum
dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto bersama rombongan di sambut Pemkab Pulau
Morotai saat tiba di di bandar udara Pitu Morotai.
Kedatangan mantan ketua Partai Hati Nurani
(Hanura) itu Gubernur Abdul Gani Kasuba dan Kapolda Malut, Brigjen (Pol)
Suroto. Kedatangan bersama rombongannya itu dalam rangka pencanangan Gerakan
Pengembangan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) tahun 2019.
Dalam sambutannya Wiranto mengatakan, dicanangkannya
Gerbangdutas ini, maka akan menjadi sebuah fase baru bagi masyarakat Morotai. hal
ini menurut dia, merupakan program nawacita ketiga yang di bangun Presiden RI
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Gerakan dengan fokus
pembangunan daerah perbatasan itu, kata Wiranto, bertujuan untuk pemerataan pembangunan di daerah
pinggiran dan memperkuat wilayah perbatasan. Gerbangdutas bagi dia seperti sebuah
antivirus di laptop atau PC untuk
melindungi serangan virus.
“ Harus keras, agar di dalamnya ada satu
bagian yang intim yang memang harus di pertahankan. Harus dirawat agar tidak
rusak. Sebagai negara pun sebenarnya sama dengan itu. Agar semua ancaman yang
masuk harus di tahan di luar agar jangan masuk, maka kita harus memperkuat
wilayah perbatasan kita. Inilah yang dilakukan oleh presiden Jokowi melalui program
Gerbangdutas,” ucap Wiranto.
Wiranto bilang, dalam program tersebut terdapat
tiga nilai strategis, yaitu keamanan, keadilan, dan kesejahteraan. Dengan
dibangunnya daerah perbatasan maka masyarakat akan menjadi lebih antisipatif
terhadap berbagai ancaman, karena ancaman akan selalu ada dan berubah-ubah
bentuknya dari masa ke masa.
“ Kalau dulu ancamannya berupa serangan
militer seperti negara lain menyerang negara kita. Tapi sekarang ancaman
seperti sudah tidak ada lagi, tapi apakah tidak ada ancaman ?, justru lebih
banyak, bahkan masuk dalam kehidupan kita sehari-hari seperi narkoba,
terorisme, radikalisme, illegal fishing, illegal logging dan berbagai macam
ancaman lainnya, ini yang harus kita hindari. Maka perlu kita perkuat perbatasan
kita, karena ancaman seperti biasanya masuk melalui wilayah perbatasan “, kata
Wiranto.
Adapun strategis keadilan dan kesejahteraan, lanjut
Wiranto, dimana kesejahteraan adalah milik seluruh bangsa Indonesia, baik yang
berada di kota maupun dipinggiran. Sehingga dengan membangun dari pinggir, maka
kesejahteraan akan dirasakan secara merata.
“ Saya punya catatan dari evaluasi-evaluasi
gerakan gerbangdutas sebelumnya yang diawali dari tahun 2015, 2016, 2017, 2018,
secara bertahap sudah mampu mengatasi keterisolasian dan ketertinggalan kawasan
perbatasan melalui pemenuhan layanan sosial dasar antara lain transportasi,
listrik, pendidikan dan kesehatan “, tutur Wiranto.
Sementara, Bupati Benny Laos mengemukakan,
Morotai sebagai daerah perbatasan dengan Filipina dan terletak di bibir Pasifik
serta sebagai markas perang dunia ke II. Juga merupakan beranda terdepan dalam
bingkai NKRI. “ Dan luas wilayah Morotai 2330 KM persegi sangatlah tepat
menjadi lotus perhatian presiden Joko Widodo “, imbuh Benny.
Hal ini, lanjut Benny, merupakan tantangan
dan peluang bagi dirinya yang baru 1 tahun 10 bulan menjabat sebagai Bupati Pulau
Morotai untuk melakukan pembangunan dan kerjasama dengan TNI-Polri, BNN, BNPT,
dan membuat master pland arah
pembangunan di Morotai sebagai kabupaten wilayah perbatasan.
Usai persemian Gerbangdutas, Wiranto juga
memberikan bantuan berupa mesin pengolahan kopra, mobil ambulance, penyerahan
mobil e-KTP, Kartu Kelahiran, Kartu Keluarga dan KIA, penyerahan kartu asuransi
nelayan dan penyerahan bantuan renovasi rumah tidak layak huni secara simbolis kepada
masing-masing perwakilan.
Disertai juga dengan penandatangan prasasti
pengresmian Puskesmas Desa Tilei Kecamatan Morotai Selatan Barat dan Kantor
Camat Morotai Utara, serta mengecek pelaksanaan perekamaan e-KTP, kemudian
meninjau Pasar Darame, dan Lanal Morotai. (fix/red)