Kalsum : Bukan Saya Yang Urus Ijazah Usman
Mantan Guru SMA Muhammadiyah Ternate Kalsum Kabalmay |
TERNATE,BRN– Polemik dugaan Ijazah palsu yang
digunakan salah satu paslon kepala daerah inisial US, yang menyeret nama
Muhammadiyah belum juga berakhir diperbincangkan khalayak Maluku Utara.
Mantan
Guru SMA Muhammadiyah Kalsum Kabalmay kepada wartawan usai kegiatan pertemuan
Alumni SMA Muhammadiyah di Istana Caffe minggu malam (27/9 /2020) mengatakan,
tidak tau menau soal ijazah US, sebab pada saat itu saya bukan bagian
administrasi kurikulum, hanya sebagai guru biasa. Jadi kalau ada informasi
berkembang di publik, bahwa saya yang mengurus ijazah US itu hoax.
”
Informasi itu hoax, sebab bukan saya yang mengurus ijazah yang bersangkutan,
sekali lagi saya sampaikan buka saya yang urus adiministrasi”.
Menurutnya,
isu dugaan ijazah palsu US, dalam pengelolaan adiminstrasi atau mengurus Ijazah
pada tahun 1992 itu bukan kewenangan saya. Kalau terkait Ijazah dari tahun 2000-2013 kata ibu Cum sapaan
akrabnya. ” Saya bisa bertanggungjawab bahwa bukan saya yang mengurus ijazah
tersebut”.
Lanjut
dia, dengan adanya polimik Ijazah palsu, dirinya selalu di hantui dan sering di
hubungi oleh berbagai macam elemen untuk diminta informasi yang beredar bahwa
dirinya yang mengurus ijazah salah satunya calon kepala daerah.
lanjut
Kalsum memang saya seorang guru paling
lama di SMA tersebut, tapi urusan kurikulum bukan urusan saya, karena
pencetakan atau penulisan Ijzah itu haknya bagian kurikulum dan Tata Usaha.
Sekarang ini dirinya juga mencari kebenaran soal polemik dugaan ijaszah palsu
yang dimiliki salah satu calon kepala Daerah Kabupaten Halmahera selatan Insial
US.
Kalsum
yang biasa disapa Cum menjelaskan, masalah tersebut, dirinya pernah memberikan
petunjuk kepada Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah untuk mencari daftar 8355 dan
buku Induk, namun buku induk sekolah sampai sekarang tidak di temukan, paparnya
Selain
itu kata Cum, menurut Kepala SMA Muhammadiyah bahwa ada nilai P dan K pada
ijazah tersebut dan ada daftar 8355,serta buku induk. kepala SMA Muhammadiyah
langsung datang dan memohon bantuan
kepadanya agar sama-sama mencari kebenaran
tersebut,
tapi saat diminta foto copy daftar nilai
untuk dikirimkan lewat WhatsApp namun sejauh ini tidak di respon.
”
Saya minta kirim foto copy daftar nilai yang bersangkutan, untuk sama-sama
mencari kebenaranya, akan tetapi tidak di kirim hingga saat ini”.
(tim/red)