Brindonews.com
Beranda Daerah Kota Ternate Kadis Perindag Kota Ternate Minta Maaf atas Pernyataanya yang Viral

Kadis Perindag Kota Ternate Minta Maaf atas Pernyataanya yang Viral

Kepala Disperindag Kota Ternate, Muchlis Djumadi (kiri) didampingi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Agus Fian Jambak (kanan) saat mengklarifikasi pernyataannya yang diduga bernada rasis kepada pedagang asal Tobelo yang buerjualan di sisi utara Pasar Higienies.

TERNATE, BRN – Kepala Disperindag Kota Ternate, Muchlis Djumadi meminta maaf usai video bernada dugaan rasis kepada pedagang asal Tobelo, Halmahera Utara, viral.

Muchlis menyatakan, pernyataan tersebut tidak bermaksud mendiskriminasi, terutama pedagang asal Tobelo yang berjualan di sisi utara Pasar Higienies.





“Saya sampaikan permintaan maaf kepada warga Tobelo. Bahwa apa yang saya sampaikan dalam video itu tidak ada maksud mendiskriminasi salah satu suku/daerah, apalagi menyudutkan. Saya mohon maaf kepada seluruh pedagang yang mungkin menyinggung perasaan. Apa yang saya sampaikan tidak ada tendesius apapun kepada salah satu suku,” jelas Muchlis kepada sejumlah awak media dalan jumpa pers di Jarod Cafe, Jl. Stadion, Kelurahan Stadion, Ternate Tengah, Minggu malam, 28 Mei.

Bukan cuma orang (pedagang) Tobelo. Menurut Muchlis, pernyataan yang dilontar saat penertiban tersebut dialamatkan kepada semua pedagang.

“Saya tidak menyebut salah satu suku, tapi semua pedagang (di situ ada orang Ternate, Tidore dan Makian). Saya bicara panjang lebar, hanya saja orang yang video itu tidak ambil semua. Itu potongan video nya saja, tapi tujuan saya itu tidak ada niat buruk kepada salah satu suku,” sambung Muchlis.





Kendala yang dihadapi disperindag menata pedagang, kata Muchlis lantaran jumlah dan tempat berjualan yang sering pindah-pindah.

“Jumlah pedagang di Pasar Higienies saat ini sekitar 700 lebih. Sementara yang musiman, hampir setiap hari muka-muka baru. Ber-KTP Ternate memang tidak berlaku wajib juga, tapi memudahkan petugas indentifikasi supaya didata. Kalau tidak ada KTP Ternate dan tidak berdomisili di Ternate kan, kita juga sulit identifikasi dan mendata mereka. Jadi, yang saya sampaikan itu tidak ada niat sedikitpun mendiskriminasi sala satu suku (Tobelo),” terangnya. (ham/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan