Brindonews.com
Beranda Daerah Kadikbud Maluku Utara Pantau Hari Kedua Ujian Sekolah di Tidore

Kadikbud Maluku Utara Pantau Hari Kedua Ujian Sekolah di Tidore

Siswi-siswi SMA Negeri 5 Tidore Kepuluan serius mengerjakan/menyelesaikan soal-soal ujian.

SOFIFI, BRN– Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, Imam Makhdy Hassan memotoring pelaksanaan
ujian sekolah di SMA Negeri 5 Tidore Kepulauan, Selasa pagi, 23 Maret.





Monitoring hari
kedua pelaksaan ujian sekolah tingkat sekolah menengah atas itu guna memastikan
jalannya ujian. Monitoring kali ini Imam Makhdy Hassan didampingi Kepala Bidang
SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara, Sudarwan Ilyas dan Kepala
Cabang Dinas UPTD Kota Tidore Kepulauan, Djufri Kodja.

Imam Makhdy
Hassan menjelaskan, selain memastikan proese pelaksanaan ujian, juga memonitoring
penerapan protap pencegahan penyebaran virus corona. Mulai dari penyediaan hand
sanitize, masker dan tata letak ruang ujian.

“Jarak antar
peserta ujian juga diatur. Ini selain memalisir (menyoktek) juga sesuai protap
kesehatan,” katanya.





Imam mengatakan
monitoring di hari kedua ini dilakukan di dua sekolah, yaitu SMA Negeri 5 dan
SMK Negeri 5 Tidore Kepulauan.

“Agendanya sama
(mamastikan ujian berjalan lancar, dan mengecek penerapan protap kesehatan oleh
pihak sekolah),” ucapnya.

Kepala SMA
Negeri 5 Tidore Kepulauan, Uddin Sehe mengatakan, hari kedua pelaksanaan ujian
sekolah diikuti oleh 136 peserta didik. Presentase ini sama jumlahnya dengan di
hari pertama pelaksaan ujian sekolah, dan sesuai data pokok pendidikan yang
didaftarkan.





“Alhamdulillah
hari kedua pelaksanaan ujian berlancar dan aman,” kata Uddin.

“Untuk di SMK
Negeri 5 Kota Tidore Kepulauan berjumlah 62 orang mengikuti ujian sekolah.
Alhamdulillah pelaksanaannya berjalan lancar dan tidak kendala,” tambah Renal
Ohokono, Sekretaris panitia pelaksanaan ujian sekolah SMK Negeri 5 Tidore.

Kepala Cabang Dinas UPTD Kota Tidore Kepulauan, Djufri Kodja
menambahkan, pemantauan hari kedua pelaksaan ujian sekolah di dua sekolah
tersebut tidak ditemukan adanya hambatan yang mengganggu proses ujian.





Kendati begitu, Djufri mengikhtiarkan adanya pemadaman listrik oleh
PLN. Menurutnya, pemadaman listrik akan mengganggu ujian sekolah yang
menggunakan dekstop.

“Ada sekitar 7
sekolah yang melaksanakan ujian komputer. Olehnya itu kami berharap tidak
terjadi pemadaman lampu (listrik),” ucapnya. (tim/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan