Inflasi Tak Merata, Nilai Tukar Petani Anjlok

![]() |
Petani memamen padi (Ilustrasi) |
TERNATE, BRN– Nilai Tukar Petani
(NTP) Provinsi Maluku Utara pada bulan Mei
2018 diperkirakan akan terus mengalami penurunan. Penyebab turunnya NTP ini karena
bertepatan dengan agenda ummat Islam melaksanakan ibadah puasa. Hal ini
disampaikan ekonom Universitas Khairun (Unkhair) Ternate Mochtar Adam via whatsapp, Selasa (8/5).
Menurutnya, penurunan nilai
tukar petani bisa terlihat sebelum 2 minggu menjelang bulan ramadhan. Dimana masyarakat
berbondong-bondong membelanjakan kebutuhan konsumsi ramadhan. Disaat yang sama
diikuti dengan naiknya inflasi.
“ Proses naiknya inflasi
ini akan menurunkan daya beli petani , sehingga pendapatan yang diperoleh tidak
seimbang dengan biaya hidup yang dibelanjakan,” tuturnya.
Mochtar mengatakan, jika
NTP ini terus mengalami penurunan, secara
tidak langsung kesejahteraan masyarakat bisa tergangu karena nilai tukar
petani dan nelayan tidak seimbang antara nilai jual komoditi petani dan harga
kebutuhan pokok petani.
Untuk mengantisipasi
penurunan NTP di Maluku Utara Kata dia,
Pemerintah Daerah (Pemda) segera melakukan operasi pasar di setiap
kecamatan. Tekanan inflasi pedesaan cukup menganggu petani saat menjelang
ramadhan. “ Harus ada pengendalian inflasi di setiap Kabupaten/Kota,” katanya.
Mochtar menyarankan
pemerintah untuk melakukan pemerataan sikap antara kota dan desa. Artinya,
pembangunan harus dilakukan secara merata dan kebijakan ekonomi harus menyentuh
masyarakat desa. Rencana pengendalian inflasi merupakan satu keharusan.
Adanya penurunan NTP ini menjadi
catatan bagi pemerintah. “ Satu catatan buat pemerintah, dimana tidak meratanya
dan kebijakan ekonomi yang tidak menyentuh masyarakat merupakan salah penyebab
turunnya NTP,” pungkasnya (Mal).