Brindonews.com
Beranda Daerah Gelar Penetrasi Pasar, Kemendag Pastikan Harga Bapok Stabil Jelang Lebaran di Ternate

Gelar Penetrasi Pasar, Kemendag Pastikan Harga Bapok Stabil Jelang Lebaran di Ternate

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan dan rombongan saat mengecek  bapok di Ternate. 

TERNATE,  BRN – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan penetrasi pasar untuk memastikan stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok) di pasar-pasar rakyat. Kali ini, penetrasi pasar dilakukan di Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (3/6).

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP), Kasan menyatakan, penetrasi pasar ini sudah menjadi tugas pemerintah untuk melakukan pemantauan dan menyosialisasikan harga stabil dan pasokan aman.





“Jelang lebaran, kami ingin memastikan bagaimana ketersedian bapok dan kondisi harganya meski pasokan aman dan harga stabil di daerah-daerah,” ungkapnya.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan saat mengecek ketersedian beras. 

Di Kota Ternate Kemendag melakukan penetrasi pasar di Pasar Gamalama dan Pasar Modern Hypermart untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bapok menjelang Lebaran 2019.

“ Pemantauan ini sudah dilakukan sejak sebelum puasa. Kami ingin memastikan apa yang dilakukan pemerintah efektif menstabilkan harga di lapangan. Selain itu apakah berbagai komoditas bapok masih dijual di bawah HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah,” ujar Kasan.





Dikatakan, pemerintah siap menyambut hari raya idul fitti 1 Syawal1440 H/2019 melalui sinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam mengantisipasi potensi kenaikan permintaan bapok yang dapat mempengaruhi harga.

“ Setiap tahun, pemerintah selalu mempersiapkan pemantauan harga dan pasokan bapok menjelang lebaran. Kami menjamin ketersediaan pasokan bapok di seluruh wilayah di Indonesia. Tidak perlu ada kekhawatiran dalam menyambut Lebaran. Kita juga akan lakukan Operasi Pasar (OP) dan Pasar Murah bila terjadi gejolak harga komoditas di pasar,” paparnya.

Secara umum dari hasil pemantauan harga dan stok di Pasar Gamalama dan Pasar Modern Hypermart tercatat harga bapok relatif stabil dan stok aman. Untuk harga beras premium Rp 13.000 – Rp 14.000 per kilo gram, harga beras medium Rp 10.000 – Rp 12.000 per kilo gram (beras medium HET Maluku Utara Rp 10.250/kg).





Sedangkan harga minyak goreng curah Rp 13.000 per liter, gula pasir Rp 12.000 per kilo gram, tepung terigu Rp 9.000 kilo gram, bawang merah Rp 40.000 – Rp 50.000 per kilo gram, bawang putih Rp 40.000 – Rp 50.000 per kilo gram, dan daging sapi Rp 120.000/kg.

Sementara harga daging ayam Rp 35.000 – Rp 38.000 per kilo gram, dan telur Rp 32.000 – Rp 33.000/kg. Harga cabai merah keriting Rp 35.000 – Rp 40.000 per kilo gram, cabai rawit merah Rp 50.000 – Rp 70.000 per kilo gram.

Stok beras Bulog Subdivre Kota Ternate, Maluku Utara tercatat 1.343 ton (PSO) dan 1.871 ton (komersil)  atau dalam kondisi cukup dan aman untuk enam bulan ke depan. Selain beras, Bulog juga mempunyai stok gula pasir sebanyak 103 ton dan minyak goreng 13.960 liter.





Pada penetrasi pasar ini, Kasan  menyampaikan stok berbagai kebutuhan bapok di Kota Ternate masih mencukupi dan tersedia hingga Lebaran. Bahkan seperti beras tersedia stok untuk lima bulan ke depan. Sementara untuk  dari pantauan harga relative stabil.

“ Kami menghimbau dan mengingatkan kepada para pedagang dan distributor untuk tidak menjual bapok melebihi HET, dan mengajak mereka untuk menjaga harga berbagai kebutuhan pokok tetap stabil jelang Lebaran,” kata Kepala BPPP.

“ Kita harapkan harga bapok akan tetap stabil, khususnya untuk produk hortikultura bawang dan cabai. Kemendag akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan distributor agar pedagang bisa mendapatkan pasokan dengan harga murah dan menjualnya ke konsumen dengan harga yang terjangkau,” tegas Kasan.





Pantauan pasar di Kota Ternate, Maluku Utara ini merupakan rangkaian penetrasi pasar menjelang Lebaran yang dilakukan di 205 pasar rakyat di seluruh Indonesia mulai 27 Mei 2019 hingga 4 Juni 2019 (H-9 – H-1 jelang lebaran). Tim penetrasi pasar yang berjumlah sebanyak 240 pegawai Kemendag bertugas mengawal harga bapok dan melaporkan temuan-temuan di lapangan yang berpotensi terhadap peningkatan harga bapok, spekulatif, serta penimbunan menjelang lebaran 2019.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan