Ketua KNPI Malut: Sambut Hari “fitrah” Sebagai Momentum Memaafkan dan Menjaga Persatuan

TERNATE, BRN – Hari raya idulfitri tidak hanya perihal saling memaafkan, namun juga memiliki makna saling menjaga, merawat dan membesarkan satu sama lain.
Momentum dimana semua kembali ke nol atau kembali “fitrah” ini tentunya umat Islam menyambutnya dengan gembira. Semua yang buruk di tanggalkan, kembali bersih.
Seperti Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku Utara. Wadah yang menghimpun generasi muda yang dinahkodai Thamrin Ali Ibrahim ini menyambut baik momentum yang satu ini.
Seperti biasa, lafaz atau kalimat “Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin” turut diucapkan Ketua DPD KNPI Malut Thamrin Ali Ibrahim. Pria yang kerap disapa Bung Tham ini berpendapat, hari raya idulfitri tahun ini menjadi hari kemenangan bagi umat muslim. Ini dimana sebelumnya umat Islam berpuasa satu bulan lamanya.
” Dalam sudut pandang yang lain, berpuasa bukan hanya menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu dan lainnya. Hari kemenangan ini juga di sebagai titik balik umat islam dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Dosen Unkhair ini.
Direktur Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Petani dan Nelayan ini menilai, kemuliaan 1 Syawal bukan hanya menjemput kemengangan, melainkan dapat membersihkan segala bentuk upaya saling menjatuhkan dan provokasi selama bulan ramadhan.
” Serta menghapuskan segala macam sifat yang saling memecah belah persaudaraan, dan saling mencari kesalahan orang lain. Oleh karenanya, 1 Syawal 1440 Hijriah sebagai momentum memaafkan dan menjaga persatuan keumatan dan kebangsaan,” jelas Thamrin kepada brindonews.com, Selasa (4/5).
Thamrin menyatakan, masyarakat masih ingat dengan dinamika politik kebangsaan yang terjadi dewasa ini. Karena itu, penting kiranya untuk saling mendewasakan pandangan terhadap nilai-nilai kebangsaan guna mendapatkan kemenangan bersama dan kemenangan persaudaraan.
” Tidak ada lagi opini yang di buat hanya untuk kepentingan sesaat. Jauh lebih penting mendahulukan kepentingan umat dan bangsa untuk kepentingan masa depan Indonesia,” tegasnya.
Thamrin bilang, momentum persatuan dalam 1 Syawal 1440 Hijriah ini menjadi petanda baik untuk saling mempererat silahturahim. Merawat kerukunan antar umat beragama, antar suku, bangsa dan budaya. Ini dilakukan demi terciptanya persatuan yang mengedepankan nilai-nilai luhur.
Aktifis pecinta alam ini berharap di momentum hari raya idulfitri dan bulan Syawal ini jangan dicederai dengan saling hasud yang berujung atau bahkan menciptakan hoax.
” Mari kita saling menjaga saling merawat dan saling membesarkan, sehingga menumbuhkan iklim interaksi sosial yang baik dan sehat. Karena itu semangat kemenangan 1 Syawal 1440 Hijriah harus di jaga demi persatuan bangsa Indonesia,” harapnya.