Disperindag Malut Teken MoU Dengan Tokopedia.com

![]() |
Disperindag Malut Teken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Tokopedia.com |
TERNATE, BRN – Guna memperluas Penjualan Hasil produksi Industri Kecil Menengah (IKM) di Era Digital, Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan kerja sama dengan perusahaan marketplace online Tokopedia.com untuk memasarkan produk-produk unggulan IKM yang ada di Malut.
Hal tersebut dibuktikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Disperindag Pemprov Malut dengan pihak menejemen Tokopedia yang di pusatkan di lantai 2 Safirna transito hotel, pada selasa (27/11/2018).
Kadis Perindag Malut Asrul Gailea usai kegiatan kepada sejumlah awak media mengataka, Disperindag Malut telah melakukan kerjasama atau teken MoU dengan pihak tokopedia sekaligus membuat pelatihan selama dua hari kepada 40 IKM yang ada di Kota Ternate mulai dari Selasa 27 November 2018 sampai 28 November yang ada di kota Ternate. dan ini perdana, kedepan kita juga akan menggandeng Bukalapak dan Blibli.com”
Menurutnya, Maluku Utara memiliki seribu lebih IKM yang memproduksi hasil-hasil alam di daerah ini untuk menjual ke pasar Secara online yang salah satunya ke Tokopedia. ” Selain menjual hasil alam ke pasar online Tokopedia, kedepannya juga Disperindag Malut akan menggandeng beberapa tokoh online lagi seperti Bukalapak dan Blibli.com, ” ungkapnya.
Menurutnya, Diera digital ini, IKM yang ada di Malut tidak perlu repot-repot menjual hasil alam melalui via Facebook maupun WhatsApp dan produk online lainnya sebab sudah ada perusahaan khusus yang nantinya memasarkan barang baik itu didalam negeri bahkan ke luar negeri yakni Tokopedia.
Kata dia, dengan kerjasama tersebut pihak Tokopedia memberikan pelatihan pada 40 IKM selama dua hari. Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada IKM Malut untuk bagaimana kualitas barang dan kemasan atau tampilan sebelum pasar melihat langsung produknya secara fisik sekaligus teknik dan sistem pembayaran secara online.
” Dari 40 IKM itu diminta masing-masing membawa satu produk prioritas atau unggulan untuk dilatih, bagaimana cara pemotretannya, cara meningkatkan kualitasnya dan bagaimana mengemas produk itu hingga pada sistem pembayaran secara online,” ujarnya.
Ia berharap dengan ada kerja sama dapat memaksimal dan memantapkan wadah yang di bangun Pemerintah daerah dalam hal manajemen produksi maupun perusahaan.
” Kami berharap setelah adanya pelatihan ini bisa dimaksimalkan para pelaku usaha, terutama dari sisi menejemen, sebab Pemprov sudah menggandeng perusahaan online ini yang sudah diakui di pasaran, jangan sampai dengan adanya penjualan online ini, permintaan sudah banyak namun ketersediaan BBM produksi terbatas, ” harapnya (Shl)