Abaikan Instruksi Bupati, Warga Batulak Segel Balai Desa

![]() |
Kepala Desa Batulak, Irhandi Suhada. |
LABUHA, BRN – Warga Desa Batulak, Kecamatan Gane Barat
Utara, Halmahera Selatan, Maluku Utara,
kembali mendesak Bahrain Kasuba agar mencopot Irhandi
Suhada dari jabatan kepala desa.
Desakan
yang diwujudkan dalam aksi protes pada Senin (1/6) tersebut buntut dari ketidaksiapsiagaan
menindaklanjuti instruksi Bahrain mengenai penanganan dan pencegahan wabah
virus corona di tingkat desa. Ketidakmampuan menciptakan birokrasi desa yang
akuntabel, transparan, proporsional dan kejanggalan pengelolaan dana desa kurun
waktu 2017, 2018 dan 2019 menjadi penyebab lain aksi protes dilakukan.
Surahman
Basri, salah satu mahasiswa Batulak menyebutkan, bukan hanya sejumlah masalaah
tersebut. Irhandi Suhada terlihat “bobrok” dan tertutup mengelola anggaran
penanganan dan pencegahan corona senilai Rp50 juta yang bersumber dari tahap I dana
desa tahun2020.
Ketidaktransparansi
tersebut, lanjut Surahman, besar kemungkinan bermuara pada tindak pidana korupsi.
Dugaan tersebut, sambung Surahman, tidak adanya pelibatan BPD dalam musyawarah
desa atau musdes tiga tahun belakangan.
“Irhandi Suhada tidak melibatkan BPD selama kurun waktu
itu. Dokumen APBDes dan RKPDes juga disimpan layaknya jimat,” sebutnya. “Kalau
seperti itu, wajib dicurigai kemungkinan ada ruang korupsi dana desa,” tambahnya.
Surahman
mengemukakan, pembelian dua unit sepeda motor, masing-masing Honda CB 125 dan Yamaha
Force ini perlu di wanti-wanti. Demikan sama dengan pembelian satu unit mobil Toyota
Avanza bekas.
Surahman
menduga, hasil belanja Irhandi berkaitan dengan pengelolaan
dana desa kurun waktu 2017, 2018 dan 2019 yang diduga janggal. Tiga alat transportasi
darat ini kalau hitung, menurut Surahman, ditaksir mencapai ratusan juta
rupiah.
“Dia (Irhandi)
dapat doi (uang) dari mana, kalau
bukan dana desa,” ucapnya.
![]() |
Balai Desa Batulah yang di segel warga. Beberapa alat peraga aksi bertuliskan sindiran dan kekhawatiran warga dipasang sebagai bentuk protes terhadap Irhandi Suhada. |
Ketua
BPD Batulak, Sudarto Abdul Gani meminta Tim Satua Tugas atau Satgas Covid-19 Halmahera
Selatan segera memanggil Irhandi Suhada untuk dimitai
klarifikasi. Ini bertujuan unutk mengetahui apa alasan tidak menjalankan
instruksi atau protap pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di level desa.
“Batulak
ini rentan karena desa paling perbatasan dengan Tidore. Warga sangat khawatir
dengan kondisi seperti. Tapi Irhandi dari sejak
awal sangat cuek,” tuturnya.
Kendati
mengklaim Batulak merupakan desa yang rentan, Sudarto mengaku, pimpinannya itu
sempat membagi sembilan bahan pokok dan masker kepada warga. “Tapi masker di bagi
satu rumah dapat satu masker,” sebutnya.
Permintaan
pemanggilan kepada Irhandi Suhada yang serupa
dilontarkan Ketua Tim Satgas Covid-19 Kecamatan, Udin Amad. Menurut Udin, sikap
Irhandi yang mengabaikan pencegahan dan
penanggulangan virus corona merupakan sebuah kejahatan.
“Persoalan
ini akan dilaporkan ke bupati agar tim satgas covid-19 turun langsung melihat
kondisi di Desa Batulak. Desa Batulak itu berbatasan langsung dengan Tidore
jadi harus diprioritaskan. Irhandi tidak bikin
apa-apa di desa jadi tim satgas covid-19 kabupaten harus ambil alih pencegahan
virus Covid-19 di desa Batulak,” ucap Udin, yang juga Camat Gane Barat Utara
itu.
Irhandi
Suhada mengaku tidak menggeser biaya pencegahan dan penanggulangan virus yang
menyerang sistem pernapasan tersebut. Ia bilang, anggaran covid senilai Rp50
juta itu diambil dari 40 persen tahap I dana desa tahap 2020.
“Anggaran
belanja sembako dan masker itu di luar dari anggaran RP50 juta. Saya tidak
anggarkan dana Covid-19 50 juta itu,” ucap Irhandi
dalam
musyawarah pengesahan APBDes dan RKPDes khusus BLT-DD di balai desa Batulak,
Rabu (27/5) lalu. (jr/red)