Dinas Kesehatan Halsel Gelar Pelatihan Pencegahan Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis

HALSEL, BRN – Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan menggelar pelatihan Pencegahan Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak (PPIA) Menuju Tripel Eliminasi bagi tenaga kesehatan, Senin (7/7/2025).
Pelatihan ini berlangsung selama 4 hari, mulai dari tanggal 07 hingga 10 Juli 2025, dan diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari 10 Puskesmas di wilayah Halmahera Selatan. Setiap puskesmas mengirimkan tiga perwakilan yang terdiri dari dokter, bidan pelaksana HIV, dan perawat.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, dr. Surahmat.
Surahmat menekankan pentingnya pencegahan penularan penyakit menular dari ibu ke anak sebagai upaya strategis menjaga kesehatan generasi mendatang.
“Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari ibu ke anak tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga berpengaruh besar terhadap kualitas hidup jangka panjang masyarakat. Upaya pencegahan ini harus menjadi prioritas bersama,” katanya.
Disebutkan, risiko penularan dari ibu ke anak untuk HIV mencapai 20-45%, Sifilis 69-80%, dan Hepatitis B bahkan lebih dari 95%. Penularan dapat terjadi selama kehamilan, proses persalinan, hingga masa menyusui.
Lanjutnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI berkomitmen mewujudkan Tripel Eliminasi, yakni eliminasi penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari ibu ke anak, melalui integrasi pelayanan primer dan rujukan, serta keterlibatan lintas sektor, swasta, dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya mewujudkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.
Sementara Plt. Kabid SDM Kesehatan Dinkes Halsel, Asmawati Amin, S.Kep, Ns., MM, berharap pelatihan ini benar-benar dapat meningkatkan kompetensi peserta.
“Halmahera Selatan masih membutuhkan perhatian serius dalam penanganan kasus-kasus seperti ini. Semoga dengan pelatihan ini, teman-teman tenaga kesehatan di puskesmas lebih siap saat melakukan penanganan di lapangan,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, serta didukung oleh tim fasilitator dari provinsi yang memberikan materi dan pendampingan selama pelatihan berlangsung.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan tenaga kesehatan di Halmahera Selatan dapat melaksanakan skrining, deteksi dini, hingga penanganan komprehensif bagi ibu dan bayi secara optimal — demi lahirnya anak-anak yang sehat, bebas dari penyakit menular, dan mendukung terwujudnya Indonesia yang lebih kuat di masa depan, ” tandasnya. (Al/Red)