Pemdes Seki dan Politeknik Padamara Teken MoU

HALUT, BRN– Pemerintah Daera (Pemda)
Halmahera Utara (Halut) Provinsi Maluku Utara menggelar penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU) bersama Politeknik Padamara
Halmahera dan Pemerintah Desa (Pemdes) Seki Kecamatan Galela Selatan,
jumat (8/6/2018). Penandatnganan tersebut sekaligus Launcing Produk Pupuk
Organik (Kompos) yang terbuat dari gulma eceng gondo di danau galela. D alam
launching itu dihadiri langsung perwakilan PT. NHM, Dinas lingkungan hidup
(DLH), Dinas Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang),
Pemerintah Daerah, Direktur Politeknik Padamara.
Ketua Bumdes
Seki Abdon Puni dalam sambutannya mengatakan, gulma eceng gondok seringkali
dikatakan sebagai ancaman lingkungan hidup terutama di danau Galela, namun
dibalik ancaman itu gulma eceng gondo
bisa dimanfaatkan untuk kehidupan salah satunya dibuat pupuk organik. Abdon
mengaku, selama ini pihaknya tidak mengetahui bahwa eceng gondo bisa
dimanfaatkan menjadi pupuk organik.
“ Sebanyak 45 ton pupuk yang di produksi dari
hasil olahan gulma eceng gondo, dan sudah di distribusi sebanyak 15 ton, dan
diyakini akan bersaing mampu membuka
pasar,” katanya.
Menurutnya,
kehadiran Politeknik Padamara sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat khususnya
masyarakat Galela, dimana dapat memanfaat eceng gondok untuk menghasilkan nilai
ekonomi dan tentunya meningkatkan perekonomian. “ Sudah pasti kami akan fokus
pada pembuatan pupuk organik yaitu kompos sebagai produk unggulan di desa Seki,”
imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa seki Usnadi Siboso mengaku, produk pupuk
organik yang terbuat dari eceng gondok yang sebelumnya menjadi ancaman danau
galela kini menjadi salah satu produk yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kerjasama yang terbangun antara Politeknik Padamara dengan pemerintah desa Seki
sangat baik karena tim Politeknik Padamara terus mendorong Pemdes dan
masyarakat untuk kreatif dalam mengelola dan menghasilkan satu produk yang yang
saat ini sudah masuk dalam kebutuhan dasar. “ Sebelumnya kami ragu, namun
setelah dilakukan sosialisasi yang dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan ternyata
mampu mengubah pola pikir masyarakat. Kami juga melakukan terobosan dan
publikasi hasil olahan gulma eceng gondok,” kayanya.
Hal senada juga disamaikan perwakilan PT. NHM Abubakar Sani. Ia mengatakan, pembuatan pupuk
organik dari bahan eceng gondok ini merupakan pencapaian awal Pemerintah Desa (Pemdes)
Seki. PT. NHM menyampaikan apresiasi kepada Politeknik Padamara dan Pemdes Seki
dimana mampu membuat program tersebut yang mana merupakan salah satu peluang
tersbesar membuka pasar bebas. “ Ini perlu diperhatikan oleh pemdes dan pemda,
karena gulma eceng gondo di danau galela yang sebelumnya disebut sebagai ancaman
lingkungan, namun diubah menjadi satu produk untuk membuka pasar bebas di
Halut,” tuturnya.
Sementara Direktur Politeknik Padamara Silfanus Simang mengatakan,
pembuatan pupuk organik yang bahan sumbernya eceng gondo ini salah
satu bagian visi misi Politeknik melalui Yayasan Faronofero untuk pemberdayaan
masyarakat. Juga merupakan implementasi Politeknik ke masyarakat.
Menurutnya, masalah eceng gondo di galela sangat menjadi problem dan sudah
lama menjadi incaran untuk dimusnahkan Pemda Halut. “ Sudah lama diincar,
padahal dibalik spekulasi itu eceng gondo bisa menghasilkan berbagai macam
produk komersil,” imbuhnya.(WY)