Sekda Malut Apresiasi Kegiatan Temu Seniman dan Budayaan
Sekda Malut, Samsudin A Kadir |
TERNATE,BRN – Sekertaris
Daerah Provinsi Maluku Utara, Syamsudin A Kadir resmi membukan kegiatan Temu Wicara
Seniman dan Budayawan Maluku Utara. Kegiatan yang dirancang oleh Duta Kreator
Indonesia dengan tema “Kolaborasi Merawat Warisan Budaya Moloku Kie
Raha”, diselenggarakan di Royal & Fumction Hall Ternate. (30/1)
Dalam sambutannya,
dijelaskan bahwa amanat UU Pemajuan Kebudayaan menempatkan kebudayaan sebagai
haluan pembangunan nasional. Karena mencakup segenap sistem kehidupan sosial di
Indonesia, kebudayaan sepantasnya ditempatkan sebagai garda terdepan dalam
kehidupan berbangsa. Kebudayaan semestinya tidak dipandang sebagai salah satu
sektor pembangunan, tapi justru sebagai tujuan dari semua sektor pembangunan.
Selain sebagai tujuan,
kebudayaan merupakan pondasi pembangunan. Kebudayaan mendorong pembangunan
dengan cara membentuk mentalitas dan wawasan masyarakat yang diperlukan bagi
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Kebudayaan juga memberdayakan pembangunan,
karena menghadirkan sikap dan perspektif yang mengutamakan keselarasan antara
manusia dan lingkungannya. Lanjutnya
Dirinya menjelaskan
bahwa, perkembangan Kebudayaan tak bisa dipisahkan dari perkembangan
masyarakatnya. UU Pemajuan Kebudayaan menempatkan masyarakat sebagai pemilik
dan penggerak kebudayaan nasional. Masyarakat sebagai pelaku aktif kebudayaan,
dari tingkat komunitas sampai industri, adalah pihak yang paling akrab dan
paling paham tentang kebutuhan dan tantangan untuk memajukan ekosistem
kebudayaan.
“Saya sangat
mengapresiasi pelaksanaan Temu Seniman dan Budayawan saat ini. Kegiatan hari
ini merupakan sebuah momentum penting untuk menjaga eksistensi kelestarian
budaya Maluku Utara di masa yang akan datang. Hari ini semua komponen yang
terkait, pemerintah sebagai pemangku kebijakan, kesultanan, para tokoh
masyarakat, seniman, budayawan, pemerhati seni dan budaya dan seluruh stakeholder duduk bersama menyatukan
ide dan gagasan dalam kerangka besar menjaga kelestarian warisan budaya Maluku
Utara. Saya sepakat bahwa hal ini harus mendapatkan perhatian dari kita
semua”, ucap Gubernur.
mantan Kepala Bappeda Malut ini berharap, momentum ini akan menjadi cikal bakal lahirnya
sebuah wadah yang kelak nantinya akan menjadi mitra pemerintah dalam memberikan rekomendasi terkait kebijakan
Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan di Maluku Utara sebagai wujud
implementasi dari rasa tanggung jawab masyarakat dan Pemerintah Daerah terhadap
eksistensi dan kelestariaan warisan budaya Moloku Kie Raha di masa mendatang.
“Mari kita jadikan
momentum hari ini sebagai pembangkit motivasi untuk membangun daerah ini, agar
tatanan kehidupan masyarakat dalam bingkai adat seatorang di hari esok lebih
baik daripada hari ini. Dan inilah wujud dari sebuah bentuk edukasi cinta
terhadap budaya warisan leluhur kita”, ucap Gubernur.
Untuk diketahui, turut
hadir pada kegiatan tersebut antara lain Kapolda Maluku Utara yang diwakili
Wakil Direktur Pamobvit Polda Maluku Utara, Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara,
Kepala Dinas Parawisata Maluku Utara serta 62 orang peserta kegiatan dari
berbagai unsur. (red/adv)