Brindonews.com
Beranda Hukrim Operasih Patuh Kieraha 2019, Polres Ternate Raih Peringkat Pertaman

Operasih Patuh Kieraha 2019, Polres Ternate Raih Peringkat Pertaman

Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar di Dampingi Kaur Mitra Polda Malut

TERNATE BRN – Operasi Patuh Kieraha 2019, Polda Maluku Utara berhasil menindak 7.267 Kendaraan. Dari hasil oprasi tersebut Polres Ternate berhasil meyandang peringkat pertama jumlah penindakan terbanyak, sebanyak 2.119 kendaraan

Dari 7.267 pelanggaran, data yang tercatat di Polda Malut, jenis pelanggaran tertinggi pada operasi patuh tahun 2019 lebih di dominan pada kendaraan roda dua yang tidak menggunakan helm sebanyak 4.184 pelanggaran, pelanggar lalu lintas di dominan pada usia mulai dari 21 sampai 25 tahun sebanyak 1.604 orang.





Kabid Humas Polda Maluku Utara, AKBP Hendri Badar dalam prees release menyebutkan, pelaksanakan operasi Patuh Kieraha selama 14 hari, sejak tanggal 29 Agustus hingga 11 September kemarin, yang dipemimpin langsung langsung Dir Lantas Polda Malut Kombes (Pol) Abrianto Pardede, dengan jumlah personil Polda Malut dan Polres jajaran sebanyak 224 personel menindak ribuan kendaraan

“Dari 7.267 kendaraan yang di tindak, Polres Ternate di posisi pertama dengan jumlah penindakan 2.119 kendaraan,” Ungkap Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar kamis (12/09/2019) di Mapolda

Hendri menambahkan, sementara penindakan masyarakat yang paling renda berada di polres kabupaten Pulau Morotai sebnayak 292. Sementara jumlah laka lantas mengalami penurunan trend sebanyak 25 persen dibandingkan pada Operasi patuh Tahun 2018.





“Operasi Patuh tahun lalu, terjadi 8 perkara, tetapi operasi patuh tahun 2019, terdapat hanya 6 kejadian laka lantas,” katanya

Hendri menjelaskan jumlah pelanggaran lalu lintas tahun 2019 naik 151 persen, di tahun lalu, Polda mencatat terjadi 3.928 pelanggaran, sedangkan pada operasi patuh tahun ini, Polda mencatat sebanyak 9.853 pelanggaran.

“Tahun ini, pelanggaran naik sebanyak 5.925 pelanggaran atau mencapai 151 persen,” Cetusnya





Meski banyaknya pelangaran kata Hendri jumlah korban meninggal dunia juga menurun 100 persen, karena di tahun 2018 enam orang meninggal dunia

“Walaupun pelanggaran naik, tetapi allhamdulillah tahun ini, tercatat tidak ada korban jiwa, di bandingkan tahun lalu ada enam orang meninggal dunia,” Terang Hendri

Untuk laka lantas, lanjut Hendri, luka berat pada operasi patuh tahun 2018 sebanyak delapan orang sedangkan pada tahun 2019 mengalami penurunan laka lantas luka berat sebanyak enam orang atau turun hingga 25 persen,





“Untuk laka lantas, luka berat maupun luka ringan mengalami penerunan, sedangkan kerugian materiil pada operasi Patuh 2019 ini, mulai dari seluruh Polres Jajaran maupun Polda Malut sebanyak Rp, 23.000.000,” Tutup Hendri (Shl/Red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan