Hipmi Malut Sarankan Gubernur Contohi Benny Laos

![]() |
Ketua Hipmi Malut, Bachtiar Kadir |
TERNATE, BRN– Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Maluku Utara meminta Abdul Gani Kasuba lebih fokus
penanganan virus corona di Maluku Utara (Malut). Mereka menilai, Abdul Gani
Kasuba lebih penting mendukung Gunawan
di kompetisi Liga Dandut atau LIDA 2020, ketimbang mencari solusi penanganan
corona.
Ketua
Hipmi Malut, Bachtiar Kadir mengemukakan, ajakan mensuport Gunawan di LIDA 2020 bukanlah langkah preventif dan subtansial. Gubernur
harusnya lebih proaktif terhadap masyarakat ditengah wabah pandemi corona virus disease atau yang kian
meluas.
Bahtiar menyarakan
agar Abdul Gani Kasuba lebih sigap tangani penanganan covid-19. Dianggap penting
kalau pemerintah bertindak cepat dalam menangani
pandemi yang kini terus menggerogoti masyarakat Malut.
Gubernur
Malut patutnya berkaca dan meniru kepala-kepala daerah di provinsi lain.
Misalnya Anies Baswedan di DKI Jakarta, Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, Ridwan
Kamil di Jawah Barat, Nurdin Abdullah di Sulawesi Selatan, dan Lukas Enembe di
Papua, serta Benny Laos di Pulau Morotai.
“Bahkan
mereka turun langsung dan mencurahkan segala daya upaya untuk melindungi
warganya yang terdampak covid 19 ini. Terlebih lagi, Benny Laos bahkan intens
mengampanyekan social distancing,”
katanya.
Sudah saatnya
Bahtiar menganggap
sekarang saat Abdul Gani Kasuba merealisasikan janji-jani politik sewaktu
pencalonan kemarin. Slogan ‘memimpin
dengan cinta’ harus dibuktikan, jangan hanya menjadikan sebagai manis
di panggung ‘kampanye’ dan serimoni pemerintah.
“Saatnya
pembuktian ucapan dan ceramah-ceramah itu. Hadirlah di tengah rakyat, tumbuhkan
optimisme rakyat agar kuat menghadapi masalah ini (wabah virus corona).
Secara kelembagaan,
kata dia, meminta gubernur mengkoordinir 10 kepala daerah se-Malut bekerja sama
mengatasi dampak ekonomi terhadap kebijakan baru pemerintah pusat. Memikirkan bagaimana
memperkuat social distancing, meningkatkan
koordinasi dengan TNI/Polri kalau diberlakukannya darurat sipil.
“Skala
prioritas ini yang harus dipikirkan. Harus bergerak cepat berkoordinasi dengan bupati/walikota
membuat skema ekonomi guna mengantisipasi warga Malut. Boleh jadi kedepan kita
semua menghadapi perekonomian terburuk,” katanya. (han/red)