DP3A Maluku Utara Peringati PHI Tahun 2020

![]() |
Kepala DP3A Maluku Utara, Musyrifah Alhadar. |
SOFIFI, BRN– Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Maluku Utara atau DP3A Malut
memperingati Hari Ibu ke 92 tahun 2020, Sabtu pagi, 19 Desember 2020. Kegiatan yang
berlangsung di Landmark Kota Ternate itu buah dari kerjasama DP3A dan Tim Pengerak
PKK Malut.
Kepala DP3A Maluku
Utara Musyrifah Alhadar mengatakan, Peringatan Hari Ibu atau PHI sudah menjadi agenda rutin tahunan oleh
pemerintah. Tujuannya untuk merefleksikan makna sosok perjuangan seorang ibu
dalam memperjuangkan, memberikan penghormatan, termasuk memberikan penghargaan kepada para perempuan sebagai moment yang istimewa
sebagai seorang ibu.
“Kemudian
memberikan pemahaman kepada generasi muda milenial tentang keberanian dan
pengorbanan kaum perempuan dimasa pergerakan kemerdekaan Indonesia,” kata Musyrifah.
Musyrifah mengemukakan pentingnya untuk memaknai PHI. Menurutnya, hari ibu harus
menjadi momentum nemotivasi perempuan meningkatkan daya saing, terutama untuk mengenang semangat para perempuan yang turut berjuang menentang
penjajah.
“Salah satu contoh itu nenek Salam Binti Salahu, salah satu perempuan yang
menjahit bendera merah putih pertama yang dikibarkan ditanjung Mareku, Tidore
Kepuluaan pada 17 Agustus 1946 silam,” ucapnya.
“Nenek Salam
merupakan sosok perempuan inspirasi dan bijaksana. Kepada Nenek Salam DP3A memberikan
penghargaan kepada beliau. Penghargaan yang sama juga kami berikan kepada Ibu
Esdjulia Agraal Taliawo dari Halmahera Barat, Siti Endang Dano dari Tidore, dan
Elisabeth Ruru dari Halmahera Utara. Tiga perempuan ini dianggap inisiator
kegiatan perempuan dan anak serta kegiatan sosial lainnya tanpa pamrih,”
sambungnya.
![]() |
Produk lokal hasil produksi intri home turut dipromosikan dalam Peringatan Hari Ibu, di Landmark Ternate. |
Idham
Umasangaji mengemukakan, bentuk perhargaan yang peringati setiap 22 Desember itu
diperingati sebagai bentuk perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan
kemerdekaan yang dilandasi cita-cita dan semangat persatuan kesatuan.
PHI, lanjut Idham,
dijadikan momentum titik awal percepatan dan pemberdayaan perempuan di segala
bidang pembangunan dan memberikan perlindungan bagi perempuan.
“Dimana
Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang dituntut untuk sadar dan
aktif meraih akses dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai
bidang pembangunan, dalam mewujudkan arahan presiden,” ucapnya.
Staf Ahli Bidang
Hukum dan Pemerintahan Gubernur Abdul Gani Kasuba itu bilang, perempuan
diharapkan dapat memaknai Hari Ibu sebagai
sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan,
serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia.
“Hari Ibu
memberikan keyakinan kepada kita bahwa perempuan mampu meningkatkan kualitas
hidupnya dan mengembangkan berbagai potensi dan kemampuan sebagai motor
penggerak sekaligus agen perubahan (agent
of change).”
“Pak Gubernur Maluku
Utaravberharap PHI dapat mendorong semua pemangku kepentingan memberikan
perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor
pembangunan,” katanya. (han/red)