Burhan Ismail Punya Kans Menuju Senayan

![]() |
Burhan Ismail (Tengah) Bersama Warga |
TERNATE,BRN –
Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil)
Provinsi Maluku Utara (Malut), Burhan Ismail (BI) diprediksi memiliki kans
untuk menuju senayan mewakili rakyat Malut. Calon DPD RI nomor urut 23 ini,
dinilai mewakili kegelisahan publik Malut dikancah nasional.
” Burhan Ismail, punya
kans kuat untuk menuju senayan. Burhan menjual gagasan,” ungkap pengamat
politik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Helmi Alhadar pada
wartawan, Minggu (07/04/2019).
Peluang pria yang menghabiskan
waktunya di dunia jurnalist ini semakin kuat, jika pemilih di Maluku Utara
adalah pemilih yang rasional. Karena menurut Helmi, Burhan Ismail mebawa
gagasan.
“Jika kelompok muda
dan jurnalis condong memilih Burhan, itu tandanya Burhan membawa gagasan
perubahan,” kata dosen Ilmu Komunikasi UMMU ini.
Bagi Helmi, selain membawa
gagasan perubahan, Burhan Ismail juga memiliki relasi etnis yang kuat di Maluku
Utara, karena politik Malut masih sangat kental dengan politik identitas.
“Melihat pengalaman dari pemilu sebelumnya, kemungkinan pemenangnya mewakili
etnik besar dan figur ketokohan dari masing-masing etnik di Maluku Utara,”
tandasnya.
Kuatnya politik identitas
di Maluku Utara, maka nama-nama seperti Burhan Ismail, Husein Alting, Hj. Ati
Armayin, Stevi Pasimanyeku, Namto Hui Roba punya peluang untuk menuju senayan.
Burhan Ismail lanjutnya, punya gagasan perubahan yang didorong kelompok muda
dan dari etnis yang besar.
Dalam catatan pileg, tokoh
besar seperti Sultan Ternate selalu menang,
tidak menutup kemungkinan Husein Alting yang juga Sultan Tidore memiliki
peluang yang sama. Hj. Ati Armayin, bagi Helmi ada nama besar mantan Gubernur
Malut Thaib Armayin, sehingga kecendurungan loyalis Hi. Thaib akan memilih Hj.
Ati. Sementara Stevi Pasimanyeku didua kali mengikuti pileg selalu mampu
mendapatkan suara terbanyak.
“Melihat kuatnya
politik identitas, setiap caleg DPD lebih menekan kepada figur personal. Dimana
kuatnya ikatan personal antara caleg dan konstituennya secara emosional,”
urainya.
Sementara itu, calon DPD RI
Dapil Malut yang tidak memiliki relasi etnis di Malut, akan cenderung
menggunakan uang untuk bisa merebut satu kursi DPD RI. “Tjatur tidak punya
hubungan darah di Malut, tapi dia punya modal. Ini juga yang harus menjadi
ikhtiar. Karena Tjatur nanti akan lebih menggunakan uang untuk bisa merahi
suara,” tandas Helmi. (tim/red)