BMKG Imbau Warga Sula dan Taliabu Waspada Banjir dan Longsor

![]() |
Pemetaan cuaca di wilayah Indonesia. (Dok. BMKG) |
TERNATE, BRN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun atau BMKG Emalamo
Kepulauan Sula mengimbau kepada masyarakat Kepulauan Sula dan Taliabu agar mewaspadai banjir dan
tanah longsor. Menurut BMKG, imbauan ini menyusul adanya hasil pemantauan iklim
global di Samudera
Pasifik Ekuator.
Kepala BMKG Emalamo Kepulauan Sula
M. Rivanarudin mengemukakan, pemantauan
hingga akhir September 2020 itu menunjukkan anomali iklim La-Nina sedang berkembang
dan berpotensi berdampak pada cuaca hingga akhir tahun.
Pada Oktober ini, lanjut Rivanarudin,
beberapa zona musim di wilayah
Indonesia diperkirakan akan memasuki musim hujan. Sedangkan
periode Oktober sampai November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat
terjadi hingga 40 persen di atas normalnya.
“Perlu diwaspadai
beberapa wilayah di kepulauan
Sula dan Taliabu yang rawan banjir dan tanah longsor,” kata Rivanarudin, Senin 26 Oktober 2020.
Rivanarudin mengatakan BMKG
dan pusat layanan iklim lainnya pun ikut memantau iklim global di Samudera
Pasifik Ekuator. Pusat layanan iklim seperti NOAA di Amerika Serikat, BoM
di Australia dan JMA di Jepang
memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La
Nina Moderate pada akhir tahun 2020.
Prakiraan ini, sambung Rivanarudin, diperkirakan akan mulai
meluruh pada Januari sampai Februari dan berakhir di sekitar Maret sampai April
2021. Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan
laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin
selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka -0.5
derajat celcius yang menjadi ambang batas kategori La Nina.
Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai
peningkatan akumulasi curah hujan akibat La
Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti
banjir dan tanah longsor.
“Masyarakat diimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi
dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media
sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,” ucapnya. (*)