Baku Dasi, Inovasi Tata Kelola Keuangan dan Laporan Pajak Berbasis Digital
TERNATE, BRN – Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman melaunching aksi perubahan Besic Akuntabilitas Pengendalian Terintegrasi yang digagas reformer Amirudin Abd. Hamid di Ballroom Sahid Bella Ternate, Selasa, 5 Agustus.
Inovasi dengan akronim Baku Dasi ini merupakan salah satu tugas Amirudin sebagai peserta Diklat Pim III Angkatan ke VII BPSDM Maluku. Amirudin adalah Kepala Bidang Kasda BPKAD Kota Ternate.
Wali Kota Tauhdi dalam sambutannya menyampaikan, launching aplikasi ini adalah salah satu langkah penting dalam perjalanan pengelolaan keuangan Pemerintah Kota Ternate. Hal penting lainnya ialah komitmen dan tekat untuk meningkatkan akuntabilitas dan integritas dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah.
“Jadi ini bukan hanya sebuah upaya reformasi, tapi juga sebuah komitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan berdaya saing bagi masyarakat,” ucapnya.
Baku Dasi, menurut Tauhid, merupakan inisiatif yang sangat menarik. Sebab, aksi perubahan ini mencerminkan komitmen pemerintah kota bukan saja dalam meningkatkan akuntabilitas, pengendalian dan integritas dalam upaya pengelolaan keuangan dan aset daerah, tetapi lebih dari itu. Langkah ini sangat penting untuk mencapai pemerintahan yang efektif dan transparan.
“Dalam pemerintahan, akuntabilitas itu kunci. Itu artinya kita harus siap bertanggungjawab atas semua tindakan dan keputusan kita. Integritas itu selalu dijaga, dan dijadikan kejujuran sebagai prinsip utama,” terangnya.
Kepala BPKAD Kota Ternate, Abdullah Hi. M. Saleh menerangkan, project inovasi Baku Dasi yang baru saja diluncurkan sangat membantu, pengelolaan pajak Kota Ternate khususnya.
“Saya sangat merespon gagasan seperti ini, sebab selama ini jika kita lihat di BPKAD Kota Ternate, perlu memiliki aplikasi dalam bentuk pelaporan pajak. Kemudian kita juga masih lemah sumberdaya aparatur dalam pengelolaan pajak,” jelasnya.
Abdullah tak menampik kalau kinerja BPKAD belum optimal dalam mengawasi bendahara pengeluaran disetiap organisasi perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kota Ternate. Selain SDM, faktor lain yang jadi penyebab lemahnya pengawasan adalah minimnya pelaporan berbasis elektronik atau digital.
Baca Juga:
“Ini juga upaya pemerintah untuk mengimplementasikan sistem yang berbasis digital. Karena ke depan, dalam rangka reformasi birokrasi perlu adanya digitalisasi adminstrasi pemerintah,” tandasnya.
Menurut Abdullah, sistem pemerintahan berbasis elektronik tujuannya untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam menjalankan tugas, termasuk tugas pengelolaan keuangan dan pajak.
“Jadi kita perlu mengapresiasi adanya aplikasi Baku Dasi. Tentu ini untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik,” ujarnya.
Reformer Diklat Pim III Angkatan ke VII BPSDM Maluku, Amirudin Abd. Hamid menjelaskan awal mula menggagas aplikasi Baku Dasi. Ia bilang, munculnya ide Baku Dasi berangkat dari filosofi terjalinnya kerjasama, kesepakatan, keterbukaan serta komitmen atas segala harapan dan perjanjian.
“Dari filosofi ini, Baku Dasi dirancang untuk mengintegrasi seluruh kebutuhan administrasi yang dibutuhkan. Aplikasi ini membawa kemudahan dan menyelaraskan seluruh informasi yang diperlukan,” katanya.
Amirudin menuturkan, Kota Ternate mestinya menjadi kota yang terbuka, dinamis, inovatif dan mampu beradaptasi dengan era digital. Meski begitu, Ternate masih sangat terbatas akan SDM di sejumlah sektor yang akan menjadi momok masa depan, salah satunya sistem keuangan dan laporan pajak.
“Melalui komitmen, dukungan anggaran, regulasi dan penerapan teknologi serta dukungan tim konsultan keuangan dan peran BPK Maluku Utara, Pemerintah Kota Ternate yankin dan optimis dalam pencapaian misi strategis secara cepat. Serta ciptakan kemandirian ekonomi, tata kelola yang transparan dan responsif,” tuturnya. (ham/red)
Artikel Terkait
