Brindonews.com
Beranda Kabar Faifiye 3 Warga Maba Selatan Diteror OTK, 1 Diantaranya Kena Anak Panah

3 Warga Maba Selatan Diteror OTK, 1 Diantaranya Kena Anak Panah

Petugas medis Puskesmas Gotowasi memasang perban di luka Tahjan Taha. Tahjan dilarikan ke puskesmas lantaran diduga kena anak panah OTK di kebun Pal milik pamannya. 


HALTIM, BRN
– Tiga warga Desa Loleolamo, Kecamatan Maba Selatan, Halmahera
Timur
, menjadi korban aksi teror oleh orang tak dikenal tau OTK. Satu diantaranya mengalami luka di bagian pergelangan kaki  kiri akibat terkena anak panah.
 





Mereka yang menjadi korban aksi teror
tersebut masing-masing Tahjan Taha, Muhajir Saleh, dan Buang. Peristiwa teror ini
terjadi di kebun Pala milik Muhajir Saleh, di pertigaan jalan Kota Maba menuju
Desa Gotowasi, Sabtu pagi, 28 Mei 2022, sekira pukul 09.00 WIT.

Salah satu keluarga Tahjan Taha,
Hermawati Mahmud mengatakan aksi teror itu terjadi di kebun milik Sarjan Saleh,
paman korban.  Ketiganya pergi ke kebun
untuk memanen Pala.

“Korban dan Buang lagi di atas pohon Pala,
tiba-tiba Buang dengar ada suara orang yang tidak diketahui. Buang kemudian
turun dari pohon dan aksi teror pun di mulai. Sementara korban yang kena anak
panah itu posisi dia masih di atas pohon Pala,” kata Ema, sapaan akrab
Hermawati Mahmud, menceritakan kronologis kejadian.





Aksi teror oleh OTK menurut Ema, tak
berlangsung lama. Ketiga korban langsung melarikan diri ke Jalan Lintas Maba
Gotowasi. Buang dan Muhajir kemudian melarikan korban untuk menyelamatkan diri.

“Buang meminta pertolongan warga Gotowasi
dan mengevakuasi korban. Korban sementara di rawat di Puskesmas Gotowasi, dan luka
korban  di bagian pergelangan kaki kiri
sudah di obat oleh perawat puskesmas Gotowasi,” ucapnya.

Ema pun meminta pihak kepolisian dan
pemerintah daerah secepatnya mengambil langkah. Menurutnya, aksi teror OTK yang
sudah berulang kali ini cukup meresahkan warga Kecamatan Maba Selatan.





“Kami keluarga korban juga meminta
pihak berwajib segera mengusut dan secepatnya menangkap para pelaku OTK yang
masih berkeliaran di hutan, terutama di wilayah Kecamatan Maba Selatan.
Takutnya, kejadian seperti ini terus memakan korban,” sebutnya.
(mal/red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan