Tak Mampu Buktikan Daftar 8355 dan Buku Induk, Kepala SMA Muhammadiyah Beralasan Sakit

![]() |
Kantor Dikbud Provinsi Maluku Utara |
TERNATE, BRN – Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA)
Muhammadiyah Kota Ternate Nursanny Samaun, akhirnya tidak mampuh membuktikan
bahwa nama Usman Sidik pada daftar 8355 dan buku induk siswa. Hal ini dikatakan
sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara
Amirudin kepada wartawan Selasa (25/8/2020)
Menurutnya,
persoalan dugaan ijazah palsu ini masih terus ditelusuri keabsahannya oleh
dinas pendidikan dan kebudayaan setempat.
Dimana pada hari Senin tanggal 24
Agustus tahun 2020, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Maluku
Utara (Malut) telah melayangkan surat pemanggilan terhadap Kepala SMA
Muhammadiyah Kota Ternate Nursanny Samaun di jalan Nasional, Desa Galala, Oba
Utara, Kota Tidore Kepulauan.
“ Hari Senin kemarin kita melakukan pemanggilan klarifikasi sebenarnya, untuk mempertanyakan dan menjelaskan tentang pekerjaannya dan apakah dirinya paham mengenai sistem melegalisir ijazah terkait administrasi legalisir ijazah,”ucap Amiruddin.
Kata
dia, kedatangan kepala SMA Muhammadiyah di dampingi kuasa Hukum Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Rahim Yasin, tidak membawa serta berkas 8355 dan buku
induk yang diminta Dikbud malut. ” Kepsek datang tidak bawa daftar 8355
dan buku induk Sekolah dengan alasan masih di cari”.
Lanjut
Amiruddin, dalam surat pemanggilan itu pihak Kepala SMA Muhammadiyah sangat
memahami surat tersebut salah satunya menyiapkan berkas maupun dokumen
sebagaimana tertuang dalam surat panggilan.
“
Kepala sekolah hanya membawa surat legalisir ijazah dan surat keterangan bahwa Usman Sidik
mengikuti Ebta dan Ebtanas yang
ditandatangani kepala sekolah,” jelasnya.
Masih
kata Amiruddin, sementara buku induk siswa tahun 1992 yang terregistrasi atas
nama Usman Sidik tidak ada masih dicari sementara untuk foto Copy ijazah alumni minimal 2 orang alasannya
tidak dibawa, ujarnya. “ Ketika diminta arsip daftar 8355 ada di mana, beliau
tidak menjawab,” kata Amiruddin.
Selain
itu, pada saat hendak diperiksa Nursany Samaun beralasan kurang sehat, sakitnya
karena tekanan dan kurang makan. “ Kami tidak memaksa beliau diperiksa yang
didampingi dua kuasa hukumnya, hanya saja kami meminta beliau nantinya
melampirkan surat keterangan dokter,” tuturnya.
Hingga
berita ini publis, Kepala SMA Muhammadiyah Nursanny Samuan belum memberikan
keterangan saat dikonfirmasi via WatshApp Selasa Malam pukul 21:51 tanggal (25/8/2020)
(Tim/red)