Brindonews.com


Beranda News Reaktif, 5 Warga Morotai Diisolasi di Ternate

Reaktif, 5 Warga Morotai Diisolasi di Ternate

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Morotai mengevakuasi lima ODP di pelabuhan Imam Lostri Daruba, Desa Yayasan, Kecematan Morotai Selatan, Pulau Morotai.

MOROTAI, BRN – Lima warga Pulau
Morotai, Maluku Utara dirujuk ke RSUD Chasan Boesoeri (CB) Ternate sebagai
rumah sakit rujukan pasien virus corona, Sabtu (18/4) sekira pukul 15.15 WIT
siang. Sebelum dirujuk, kelimanya menjalani karantina 14 hari dan dinyatakan
reaktif sesuai hasil rapid test kedua.

Data
yang dihimpun brindonews, hasil reaktif itu totalnya 10 orang, lima diantaranya
merupakan Santri Da’arul Mujtahidin,
Kahuripan,
Kecamatan Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat
. Kelima santri
ini tiba di Morotai pada 3 April 2020 dan menjalani karantina 14 hari di Hotel Jababeka.
Lima orang santri itu diberangkatkan dari
Morotai menuju Ternate sekira pukul 07.55 WIT.





Juru Bicara Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pulau Morotai, dr. Novindra Humbas
menyatakan, rapid test dilakukan sebanyak dua kali.

“Hasil pertama mereka non
reaktif. Namun tes kedua 17 April  2020, 5
diantaranya menunjukkan gejala mirip virus corona sehingga gugus tugas
memutuskan merekomendasikan dilakukan rujukan ke Ternate. Mereka diberangkatkan
menggunakan speed boat milik Pemerintah Morotai,” kata Novindra dikonfirmasi sejumlah
awak media, Sabtu (17/4).

Novindra mengatakan, lima
yang dirujuk susulan itu punya riwayat perjalanan dari daerah pandemi. Riwayat perjalanan,
dari Tanjung Priuk Jakarta menuju Surabaya, Makassar, Bau-Bau, Ambon dan Namlea,
sebelum tiba di Morotai.





“Tiba Ternate pada 2
April 2020 kemudian melanjutkan perjalanan ke Morotai pada 3 April 2020 dengan trasportasi
laut. Mereka langsung di karantina saat tiba di Morotai,” Novindra menerangkan
kronologis perjalanan.

Kendati begitu, Novindra
tak tahu pasti apakah lima yang dirujuk dari belakang ini punya hubungan dengan
rombongan Santri yang berasal dari Kota Tidore Kepuluanan, dua diantaranya diduga
positif terpapar virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut.

Dia bilang, memiliki
hubungan atau tidak akan diketahui kalau sudah ada hasil koordinasi dengan Gugu
Tugas Tidore Kepulauan. “Kita koordinasi dulu dengan teman-teman Gugus Tugas Tidore,”
singkatnya.





“Intinya, kita masih
menunggu hasil tes dari rumah sakit. Dari hasil tes ini kemudian di kirim ke
Litbankes Makassar atau Jakarta, kita juga tidak tau kapan hasilnya ada. Hasil pemeriksaan
swab
atau
polymerase chain reaction (PCR) ini kita bisa tau
positif atau negatif,” terangnya. (fix/red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *