Brindonews.com
Beranda Advertorial Menpar Sebut Morotai Kaya Akan Sejarah

Menpar Sebut Morotai Kaya Akan Sejarah

Menpar RI Arief Yahya Melihat Langsung Museum Perang Dunia II Yang Berada di Kabupaten Pulau Morotai

Morotai,BRN – Siapa yang
tidak kenal dengan Kabupaten Pulau Morotai yang banyak memiliki destinasi
pariwisata Peninggalan Perang dunia II. Menteri
Pariwisata melakukan kujungan Kerja ke Morotai dalam rangka menghadiri
Festival.





Kehadiran Mepar RI Arief Yahya di
dampingi Bupati Morotai Beny Laos mengelilingi satu persatu destinasi peninggal
Perang Dunia II. Morotai merupakan salah satu potensi besar pariwisata Morotai.
Daerah ini merupakan saksi betapa dasyatnya perang dunia ke II yang berkecamuk
dulu kala. Museum ini menjadi salah satu bukti paling otentik yang dimiliki
Morotai. ujar Menpar Arief, Selasa (06/8/2019).

Sejarah panjang memang
jelas Morotai adalah basis pangkalan perang pasukan Sekutu saat perang dunia II
berkecamuk. Museum Perang Dunia II diisi dengan perlengkapan perang yang pernah
digunakan pasukan Sekutu dan Jepang kala itu. Bahkan sebagian perlengkapan
tersebut merupakan hasil restorasi dari perlengkapan yang diangkat dari
perairan Morotai.

“Ada tank, kapal
perang, dan semua komponen perang. Juga ada storyline perjalanan Perang Dunia
II, Morotai dipakai sebagai basecamp Amerika di Morotai oleh Jendral Douglas
MacArthur, ini sangat menarik sekali bagi wisatawan,” ujar Menpar Arief.

Mepar RI Arief Yahya di dampingi Bupati Morotai Beny Laos 





mengelilingi satu persatu destinasi peninggal Perang Dunia II

Kata dia, museum, terdapat
penjelasan secara rinci tentang kekuatan tentara Sekutu dan Jepang yang
bertempur. Tiap dinding museum juga berisi kisah pertempuran yang terjadi dalam
memperebutkan pulau morotai tersebut.





“ Besarnya peran Morotai
pada perang dunia II menyebabkan Morotai kaya akan
sejarah. Museum Perang Dunia II hanya sekelumit kecil yang
dimiliki Morotai. Selain museum, Morotai memiliki tujuh landasan pesawat, Pitu Street.
Landasan yang merupakan”

Sementara itu Deputi Bidang
Pengembangan Pemasaran I Rizki Handayani menambahkan, wisatawa yang menyelam di
sekitar Pulau Zum Zum, bisa melihat bangkai kapal selam milik tentara Jepang.
Tapi jika tak bisa menyelam, Anda bisa datang ke Desa Mata Air yang letaknya
tak jauh dari Pitu Street. Di mata air itu biasanya MacArthur mandi untuk
membersihkan dirinya.





“Inilah Morotai,
mutiara di bibir Pasifik. Sejarah kuat, alamnya luar biasa. Tak salah jika
daerah ini menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas atau 10 Bali Baru.
Berbagai atraksi akan kita terus dorong untuk semakin mengangkat daerah ini
seperti halnya Festival Morotai yang masuk dalam 100 CoE Nasional.
Aksesibilitas dan amenitasnya juga didorong bersama dengan seluruh stakeholder
terkait dapat meningkatkan percepatan pembangunan pariwisata di Morotai akan
semakin cepat,” ujarnya (tim/red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan