Launching Festival Morotai, Ini Harapan Wakil Gubernur Malut
Wakil Gubernur Malut M. Al Yasin Ali menghadiri acara launching Festival Morotai. Peresmian festival ditandai dengan pemukulan tifa, alat musik tradisional Maluku Utara. |
TERNATE, BRN– Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Pulau Morotai kembali melaunching Festival Morotai, Sabtu (14/3) malam. Landmark Ternate menjadi sentral
peresmian festival bertajuk Land of Stories itu.
Wakil
Gubernur Maluku Utara, M. Al Yasin Ali menjelaskan, Land of Stories merupakan wujud pelestarian budaya lokal dan objek wisata
sejarah Perang Dunia ke-II Asia Pasifik 1942 sampai 1945. Di kenal dengan
julukan “surga dari timur”, tentu festival ini diharapkan tidak mengikis nilai-nilai
kearifan lokal.
“Budaya
akan selalu bersentuhan dengan pariwisata. Keduanya adalah dua sisi yang tak
terpisahkan,” ucap wakil Yasin Ali saat memberikan sambutan dalam acara
launching Festival Morotai di Landmark Ternate.
Mantan
Bupati Halmahera Tengah dua periode itu mengemukakan, pergelaran event budaya semacam
ini perlu digalakan di Maluku Utara. Tujuannya agar budaya lokal Maluku Kie
Raha tidak tergerus dan hilang akibat perkembangan jaman yang menjurus ke arah modernisasi.
“Pelaksanaan
Festival Morotai 2020 ini sebagai upaya kita untuk melestarikan nilai-nilai budaya
lokal, serta mengembangkan potensi objek wisata yang dimiliki Pulau Morotai,” katanya.
Pariwisata
merupakan salah satu sektor pembangunan secara terus menerus diupayakan
pengembangannya. Ini bertujujan dapat didayagunakan sebagai salah satu andalan
kegiatan perekonomian nasional dan daerah. Menurut Yasin Ali, potensi pariwisata
tidak pernah tergerus habis dan punah ditelan perkembangan jaman kalau
dimanfaatkan dengan baik.
“Tidak
seperti potensi sumber daya alam lainnya seperti tambang, hutan dan sejenisnya
yang akan habis jika terus menerus dimanfaatkan,” katanya.
Saat
ini kata wagub, ekspektasi sektor pariwisata cukup besar menggenjot pendapatan negara
maupun daerah. Kendati begitu, dia menyadari pemasukan tersebut masih belum
memenuhi target yang diharapkan.
“Sehingga
peran serta pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat. Harus terus dituntut peran
aktifnya guna mampu mengembangkan sektor pariwisata,” katanya. “Diharapkan
dengan pelaksanaan launching festival ini dapat berkelanjutan, dan akan ada
kegiatan-kegiatan festival wisata lainnya yang akan Kita laksanakan pada tahun
2020 ini, guna mendukung geliat Dunia Pariwisata di Pulau Morotai dan Maluku
Utara keseluruhan,” tambahnya.
Daerah yang menjadi prioritas pengembangan destinasi wisata pemerintah pusat |
Bupati
Pulau Morotai, Benny Laos mengatakan, Festival Morotai 2020 merupakan implementasi
Rencana Pembangunan Jangkan Menengah Nasional atau RPJMN. Benny bilang, alasan dipilihnya Landmark
Ternate sebagai peresmian penyelenggaraan calender
of event tersebut karena situasi covid 19 yang sudah mewabah Manado, Sulawesi
Utara.
“Calender of event kali ini diacarakan di
Manado, tapi karena suspek covid–19 maka kami
melanjutkan acaranya di Kota Ternate,” katanya. “Selain itu, berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pariwisata RI syarat launchingnya harus di luar dari Pulau
Morotai. Tujuannya untuk memberikan informasi pada khalayak ramai bahwa Morotai
adalah bagian kegiatan pariwisata nasional,” tambahnya.
Staf
Ahli Bidang Reformasi, Birokrasi dan Regulasi Kementerian Pariwisata RI, Ari
Juliano Gema menyatakan, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Morotai masuk prioritas
pengembangan potensi wisata atau 10 Bali Baru. Wisata
alam, buatan, budaya dan sejarah menjadi alasan Morotai masuk pameran
destinasi wisata itu.
“Kabupaten Morotai memiliki
tiga-tiganya,” terangnya. “Kepada Pemkab Morotai agar menjadikan pariwisata
tidak hanya menarik berapa banyak wisatawan, melainkan harus memerhatikan
kualitas wisatawan. Tentu ini bertujuan agar wisatawan yang mengunjungi Morotai
benar-benar memberikan dampak positif bagi daerah yang dikunjungi,” kata Arif
menambahkan. (na/red)