Bunga The Fed Hingga Harga BBM ‘Hantui’ Ekonomi RI di Tahun Politik

![]() |
Pergerakan kenaikan suku bungan acuan tahun 2017/Ilustrasi. Sumber:goggle |
JAKARTA – Kondisi perekonomian Indonesia tahun depan diprediksi
tak jauh berbeda dengan saat ini. Tekanan ekonomi di tahun pesta politik (2019)
ini bisa saja berdampak gejolak
perekonomian global bakal terjadi.
Salah satu tekanan dari global yang akan muncul
adalah kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS). The Federal Reserve atau Bank Sentral AS diperkirakan masih akan
menaikkan suku bunga acuan 3 kali di 2019.
“ Tahun ini 1 kali lagi, tahun depan 3 kali. Itu
sudah price in dan diadopsi oleh BI
juga,” kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan dalam acara Indonesia
Investment Conference & Exhibition (IICE) 2018 di Ritz Carlton Pacific
Place, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Tim ekonom Bank Mandiri juga memprediksi Bank
Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate 2
kali di tahun depan, namun itu tergantung tekanan terhadap rupiah cukup
besar.
Terkait inflasi, ekonom Bank Mandiri memprediksi
laju inflasi Indonesia di 2019 bisa mencapai 4,5 persen. Inflasi lebih tinggi
dengan pemicu kemungkinan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
bersubsidi. “ Jadi setelah pemilu kalau petahana
yang menang mereka akan menaikkan harga BBM. Jadi proyeksi kita inflasi 4,5%,” sambung
Anton seperti dilansir di detik.com
Dengan kondisi seperti itu, Anton memperkirakan
pertumbuhan ekonomi di tahun depan akan sedikit menurun. Namun dia yakin masih
akan di atas 5 persen. “ Pertumbuhan ekonomi masih akan melambat dari
tahun ini, tapi masih akan di atas 5 persen, sekitar 5,1 persen,” ujarnya. (brn/dtk)