Akibat Gempa, Warga Tiga Desa Lari Ke Gunung

![]() |
Episentrum gempa di Morotai. Foto: google |
MOROTAI, BRN – Setelah sebelumnya gempa berkekuatan 5,4 Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Morotai pada
13 Agustus 2018 lalu, gempa bumi kembali mengguncang Pulau
Morotai, Kamis (4/10) sekitar pukul 22.47 WIT.
Gempa berkekuatan 4,1 SR ini membuat warga setempat panik.
Akibatnya, warga di beberapa desa melarikan diri ke tempat lebih aman. Pantauan
media ini, sebanyak tiga desa yaitu, Desa Totoduku, Joubela dan Desa Mandiri,
Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) lari pegunungan untuk menyelamatkan diri,
karena kuatir terjadinya Tsunami.
![]() |
Kepanikan warga Desa Totoduku. beberapa dari meerka bahkan melarikan diri ke tempat lebih tinggi (gunung) |
Fizri Nurdin, salah saru warga Totoduku, Fizri Nurdin
mengaku mengungsi ke pegunungan karena kuatir terjadi tsunami. “ Desa kami
dekat pantai, jadi kami takut terjadi tsunami. Gunung menjadi pilihan kami
selamatkan diri jika terjadi tsunami,” ucapnya dengan nada ketakutan.
Firzi mengatakan, gempa dan tsunami melanda Palu dan
sekitarnya membuatnya trauma. Oehnya itu, kami memilih mengungsi pegunungan
untuk menyelamatkan diri. “ Mungkin besok baru balik ke rumah, karena kami
kuatir terjadi tsunami susulan yang lebih besar,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Pulau Morotai, AKBP Mikael P
Sitanggan
g mengatakan, informasi adanya warga mengungsi ke gunung didapat
warga. Informasi itu langsung menerjunkan personilnya kelokasi.
“ Tujuan personil turun kelokasi untuk memberikan imbauan
dan kenyamanan kepada warga agar tidak panik dan dapat kembali ke rumah masing-masing,”
kata Kapolres.
Hingga berita di publis, belum diketahui
lebih lanjut pusat/kedalaman (episentrum) gempa. (Fix/red)