Brindonews.com
Beranda Akademika FTBI 2024 Upaya Menjaga Pelestarian Bahasa Daerah di Maluku Utara 

FTBI 2024 Upaya Menjaga Pelestarian Bahasa Daerah di Maluku Utara 

TERNATE, BRN – Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menggelar selebrasi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Maluku Utara Tahun 2024 yang digelar pada Senin malam di Hotel Bela Ternate, (4/11/2024).

Kegiatan ini bertujuan memberikan apresiasi kepada siswa dan guru peserta Revitalisasi Bahasa Daerah tahun 2024. Ada enam bahasa daerah yang direvitalisasi pada tahun 2024, yaitu bahasa Ternate, bahasa Tobelo, bahasa Sula, bahasa Makian Dalam, bahasa Sahu, dan bahasa Buli.





Para peserta merupakan penutur muda dari 6 enam bahasa daerah yang juga merupakan pemenang terbaik I, II, dan III dari enam mata lomba FTBI tingkat kabupaten/kota yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kota Ternate.

Peserta berjumlah 108 orang yang terdiri atas pemenang terbaik mata lomba mendongeng, membaca puisi, menembang tradisi, menulis cerpen, berpidato, dan berkomedi tunggal.

Kegiatan FTBI Tingkat Provinsi Maluku Utara Tahun 2024 dilaksanakan di Hotel Bela Ternate selama tiga hari, mulai dari tanggal 4—6 November 2024. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara, Dr. Arie Andrasyah Isa, S.S., M.Hum.





Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara, Dr. Arie Andrasyah Isa, S.S., M.Hum., dalam sambutannya, mengapresiasi enam kepala daerah yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan program Revitalisasi Bahasa Daerah tahun 2024 dan memberikan penghargaan pada malam puncak FTBI tanggal 5 November 2024.

“Selain penghargaan kepada kepala daerah, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara turut memberikan penghargaan untuk Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari enam kabupaten/kota, ” jelasnya.

Ia menambahkan, Festival Tunas Bahasa Ibu yang diselenggarakan ini bukan hanya menjadi wadah merayakan keberagaman bahasa dan sastra daerah, tetapi juga menanamkan kebanggaan dan kecintaan terhadap bahasa ibu atau bahasa daerah, khususnya kepada generasi muda di Malut.





“Diharapkan dapat memberikan motivasi dan inspirasi serta menggugah kesadaran masyarakat luas, untuk terus bersama-sama menjaga dan melestarikan bahasa daerah di Maluku Utara,” imbuhnya.

Selain itu Lanjut Arie dapat menumbuhkan kecintaan yang lebih dalam terhadap bahasa dan budaya daerah, serta menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan kekayaan budaya yang ada di Malut

“Mari kita bersama-sama menjadikan bahasa ibu sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari, sehingga jati diri dan warisan budaya kita tetap lestari dan terjaga,” pungkasnya.





Kata Arie, terdapat enam penghargaan untuk pengajar utama terbaik dari enam kabupaten/kota yang telah melaksanakan pengimbasan di sekolah dan komunitas, menyusun modul ajar, dan memiliki inovasi menarik dalam proses pembelajaran bahasa daerah.

Pada kegiatan tersebut, tak lupa para siswa diberikan apresiasi berupa uang pembinaan untuk masing-masing siswa sesuai dengan peringkatnya. Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara akan memilih para peserta dengan penampilan terbaik untuk diberangkatkan pada Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Nasional di Jakarta pada bulan februari 2025.

FTBI diharapkan bukan menjadi puncak dari pelaksanaan kegiatan revitalisasi bahasa daerah, melainkan dapat menjadi gong penyemangat dalam upaya revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Maluku Utara oleh masing-masing kabupaten/kota. (Red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan