Brindonews.com
Beranda Headline Inilah Hasil Diskusi Bahaya Laten Kebangkitan PKI

Inilah Hasil Diskusi Bahaya Laten Kebangkitan PKI





TERNATE BRINDOnews.com-Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku Utara, menggelar diakusi
dengan tema Bahaya Laten Kebangkitan PKI ikhtiar menjaga NKRI, di cafe Borneo,
Kelurahan Takoma, kecamatan Kota Ternate Tengah Jumat (29/9/2017)

Diskusi bahaya laten kembangkitan PKI ini dihadiri oleh Kasubdit satu
direktorat Intelkam Polda Malut, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Teis, Kasi
Intel Korem 152 Babullah, Armed Suyitno, Kolonel Rahmat, Akademisi Unkhair,
Sahril ibnu, Ketua DPD KNPI Tamrin Ibrahim serta Organisasi Kepemudaan (OKP) se
Maluku Utara. Dialog ini dipandu langsung Sutopo Abdullah sebagai moderator.  





Ketua KNPI Maluku Utara, Thamrin Ali Ibrahim dalam sambutannya mengatakan,
bahwa KNPI Berusaha terus menumbuhkan Gairah Diskusi dan Budaya Literasi bagi
kaum muda,  dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke 89 KNPI Maluku
Utara juga akan melakukan Tahapan FGD secara rutin untuk membahas dan
mengusulkan Ramperda Kepemudaan. Tutur Bung Tham sapaan akrap Tamrin Ibrahim.

Dalam diskusi ini, Pakar manejemen Konflik Doktor Sahril memaparkan, fakta
sejarah atau konteks teori sistim sosial kita setelah terbelah bahwa tidak ada
sistem yang abadi. Kapitalisme muncul dengan kekuatan ekonlais bahkan sekarang
islam sebagai idiologi baru yang menjadi sorotan untuk menjadikan sebuah
pencerahan karena mengembalikan kontes khilafa sehingga terjadi benturan.

Kata dia, misalnya kita mengangkat tentang persoalan-persoalan PKI kalau
kita sepakat dalam aspek sejarah, dia  lahir secara alami. Jadi PKI lahir bukan
dalam suatu skenario kerana persoalan kapitalisme yang dimana pemodal atau alat
kekuasaan menghadapkan pola hidup secara konsep global. Termasuk Indonesia
penjaja belanda dalam artian kemudian menimbulkan kesadaran dan emosi
kelompok-kelompok kecil atau kelompok retal dan akhirnya mengakumulasi diri
dlam bentuk partai dan berdirilah partai yang namanya Partai Komunis Indonesia.





Pada tahun 1955 kita saksikan sejarah PKI masuk dalam kompotitor untuk
menjadi petarung dalam pemilu di negara ini, yang perlu dicermati dalam konteks
PKI akhir ini, sejarah kelam yang terjadi bahwa gerakan PKI di indonesia
khususnya dan pola gerakan PKI dunia sebetulnya kapitalisme itu adalah netkusi.

Pola revolusi pola yang tidak beradap dan coba melakukan proses pemaksaan
bahkan penggilingan kekuasaan, sehingga proses PKI tahun 1965 tidak bisa
melepaskan dirinya kepada tahun 1948 konteks dimadiun dan konteks dibayuwangi
bagimana terjadi pembantaian ratusan para ulama para tokoh tokoh santri untuk
melakukan penguasaan untuk merebut NKRI ini fakta sejarah yang tidak bisa di
pungkiri.

Lanjutnya, pola PKI secara sistem harus diakui telah mati bahkan dunia
telah menguburnya, Indonesia subur karena terjadinya ketimpangan sosial,
indonesia subur karena ada jurang pemisah antara kaya dan miskin semakin meraja
lela, indonesia menjadi muak karena adanya kekuasan tidak berpihak kepada
masyarakat -Masyarakat miskin.





Hukum tidak lagi menjadi benteng keadilan tapi hukum menjadi permainan dalm
kepentingan politik, maka melahirkan pertentangan-pertentangan besar yang kita
saksikan.

Peserta diskusi publik

Selain itu juga, Kasi Intel Korem 152 Babullah, Armed Suyitno
 memaparkan, Kebangkitan Komunis ini harus di ketahui konsep dasar
menghalalkan segala cara, momentum ternetu sengaja di amanfaatkan oleh oknum-oknum
sehingga munculnya PKI di negara ini.

Untuk itu, TNI mengajak Masyarakat bersama untuk menjaga NKRI, indikas
timbulnya PKI membentuk organisasi massa dengan dalil perjuangan rakyat, banyak
beredar buku-buku yang menganut komunis, sehingga memanfaatkan emosi masa. Ada
tiga skenario besar yang harus di ketahui yang dipakai oleh komunis yakni PKI
secara terang-menolak kebijakan pemerintaah, melaksanakan propoganda dan
menggalang kekuatan masa. Memprakterkan konsep yang tidak diatur oleh negara.





Di Maluku Utara bisa di katakan, konsep-konsep PKI ini sudah mulai bangkit,
akan tetapi cepat di tangani dan dibersihakn. Tahun 2015 ditemukan kaos dan
buku di tobelo yang berlambang pki, 2016 di temukan di pasar higines ternate,
harus ada laangka ihtiar bersama

Kasubdit satu direktorat Intelkam Polda Malut, Ajun Komisaris Bbesar Polisi
(AKBP) Teis, Warga negara yang berada di kawasan Timur Indonesia menjadi
perhatian pemrintah pusat sangat luar biasa. Berbagai gangguan kamtimbas yang
terjadi di maluku utara apalagi dalam waktu dekat kedatangan joko widodo ini
dapat menjaga keharmonisa untuk mencega faham-fam yang tidak kita inginkan
bersama.





Isu PKI, warga negara indonseia secara keseluruhan tidak mengingnkan PKI
lahir kembali di negara ini. Perkembangan, Perlu disadari ada beberapa hal-hal
yang harus di cegah dengan hadirnya bahaya laten PKI. Ada tiga haal yang harus
di jaga. 1. Pencegahan bahaya laeten PKI. Wajib dicegah sehingga ada
pihak-pihak yang sengaja memasukan PKI kuta bisa mengetahuinya. 2. Kita harus
membrantas paham-paham komunis sehingga kita bisa aman. 3. Kita harus melakukan
 Pembersihan, melewati tahap pencegahan, siapapun yang bersebrangan dengan
NKRI harus dibersikan sehingga tidak bisa berkembang di negara ini. 

Sementara itu, Rahmat Junaidi pelaksana tugas pokok kementrian Pertahanan
di maluku Utara, Menjelaskan, masalah ancaman PKI terhadap non militer atau
masyarakat menjadi tugas kementrian pertahanan yang ada di provinsi maluku
utara. PKI adalah bahaya laten, sehingga harus di waspadai, (**)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan