Transformasi Keinsinyuran Sudah Tuntas, Ketum PII Minta PW Malut Berlari Lebih Kencang
Pelantikan Pengurus wilayah dan pengurus Cabang PII Maluku Utara. |
TERNATE, BRN – Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Insiyur Indonesia (PP-PII), Dr. Ir. Heru Dewanto, M.Sc (Eng),. Pada Jumat malam, 3 Desember 2021 telah melantik Pengurus Wilayah (PW) PII Provinsi Maluku Utara dan Pengurus Cabang (PC) PII Kota Ternate untuk masa bakti 2021-2024.
Pelantikan ini dihadiri ketua Umum PP-PII, Ketua Komite KPO PII Abdullah, Ketua dan fungsionaris PW Malut, Ketua dan fungsionaris PC Ternate, tersebut dilakukan secara hybrid, yakni secara offline di Ballroom Hotel Batik dan secara online melalui aplikasi zoom.
Sejumlah pejabat Eselon Pemprov Malut juga menghadiri pelantikan tersebut sebagai Dewan Penasihat PW. Yakni Karo PBJ Saifuddin Djuba, Kadis DLH Fachruddin Tukuboya, Kadis Perkim Yunus Badar, Sekertaris Dikbud Amiruddin dan salah satu mantan Anggota DPRD Malut Ir. Suhri Hud.
Prosesi pelantikan ini dinilai cukup menarik minat undangan dari luar Maluku Utara. Dimana Ketua PW PII Kalimantan Timur dan Ketua PC PII Kota Binjai Sumatera Utara juga terpantau pada platform zoom meeting.
Selain pejabat Pemprov, sejumlah Asosiasi Profesi dan Badan Usaha terkait keteknikan Maluku Utara seperti Astekindo dan Gapensi juga hadir dalam pelantikan dan pengambilan sumpah PII Malut. Sebelum kegiatan berlangsung, para pengurus dan undangan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne PII. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan PP PII untuk pelantikan oleh Ketua KPO PP PII, serta pengucapan sumpah/janji pengurus.yang dipandu langsung oleh Ketua Umum PP PII.
Usai dilantik langsung dilanjutkan dengan penyerahan SK dan pataka PII kepada ketua PW PII Maluku Utara Dr. Ir. Husnullah Pangeran, ST., MT., IPM dan Ketua PC PII Kota Ternate Ir. Marlina Kamis, ST., MT.
Ketua Umum PP PII, Dr. Ir. Heru Dewanto mengatakan bahwa, segenap pengurus PW PII Malut sudah terbentuk maka pengurus diminta memanfaatkan momentum transformasi keinsinyuran Indonesia. Bahkan proses transisi keinsinyuran dari model lama, sistem dan infrastruktur lama, telah berubah ke sistem dan infrastruktur baru yang berbasis pada platform digital yang bernama simponi.
“Transformasi ini telah membuat PII menjadi penyelenggara keinsinyuran yang sesungguhnya sesuai dengan amanat Undang-undang Keinsinyuran. Peran PII melalui perjuangan yang panjang telah diteguhkan di setiap rantai nilai keinsinyuran.
Heru Dewanto juga mengungkapkan, terdapat lima rantai keinsinyuran yaitu: standarisasi pendidikan tinggi teknik melalui LAM Teknik PII, program studi profesi insinyur, sistem sertifikasi insinyur professional, STRI, dan penyetaraan insinyur tingkat professional.
“ Perubahan-perubahan besar ini sudah kita lalui. jadi mari mendorong PW Malut untuk menambah sebanyak-banyaknya insinyur profesional melalui uji kompetensi sistem sertifikasi insinyur profesional, dan menambah lebih banyak penerbitan STRI, serta menambah penyetaraan insinyur baik ditingkat ASEAN maupun di tingkat APEC. Itulah tugas yang harus dilakukan karena seluruh pondasi transformasi keinsinyuran dan transisi PII sudah dilaksanakan oleh pengurus pusat saat ini.
Pada akhir sambutannya, Ketum PII yang akan mengakhiri masa jabatannya saat Kongres PII XXI di Bali tanggal 17-18 Desember 2021 nanti, mengharapkan agar PW PII Malut dapat berlari lebih kencang dalam menyongsong masa depan, mensejahterakan masyarakat, memajukan bangsa, hingga mampu bersaing di panggung dunia. Acara pelantikan ini ditutup dengan menyajikan lagu Mars PII.
Sementara Ketua PW PII Maluku Utara, Husnullah Pangeran mengatakan, PW PII Maluku Utara akan terus mengawal implementasi UU No. 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Bahkan PW Malut terus maju dalam melakukan praktik Keinsinyuran. Seban di Indonesia harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI), seperti yang ditegaskan dalam pasal 17 PP No. 25 tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuuran.
Menurutnya, PW PII Malut berkomitmen atas penugasan yang diberikan oleh pengurus pusat, yaitu membentuk sedikitnya 50% pengurus cabang aktif di kabupaten kota di Maluku Utara dalam satu tahun kedepan.
Saat ini kita fokus pembentukan pengurus cabang aktif di 10 Kabupaten Kota di Maluku Utara. Setelah itu PW PII fokus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di daerah untuk merintis Think Tank/Center of Excellence Keinsinyuran Malut dalam mendukung perumusan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan Malut menuju visi RPJMD Malut 2020-2024 “Maluku Utara Sejahtera”, terutama dalam hal kesiapan SDM insinyur, teknologi dan infrastruktur yang berbasis wilayah kepulauan,”ujarnya.(brn)