Talud dan Fasilitas Pendidikan Dominasi Hasil Reses DPRD

![]() |
KANTOR DPRD PULAU MOROTAI |
MOROTAI,BRN– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Pulau
Morotai menggelar rapat paripurna penyampaian hasil reses masa sidang ketiga
tahun 2019, Rabu (19/2). Ketua DPRD Pulau Morotai, Rusminto Pawane memimpin
rapat itu.
Politisi Partai Nasional Demokrat
(NasDem) ini mengemukakan, reses dilakukan di tiga daerah pemilihan atau dapil,
yaitu Dapil I Morotai Selatan, Dapil II Morotai Selatan Barat dan Morotai Jaya, dan Dapil III Kecamatan Morotai Timur Utara. “Ada
beragam usulan yang diusulkan masyarkat,” katanya.
Rusminto mengatakan, desa dimana tempat
dia menjaring aspirasi masih mengeluhkan pemenuhun fasilitas sekolah. Di Desa
Leo-leo Rao, warga meminta pemerintah melengkapi fasilitas sekolah dan
pembangunan rumah guru.
“Serta penambahan guru di tingkat
pendidikan dasar, penambahan tenaga medis dan polindes, dan meminta BPN Morotai
mengurus sertifikat tanah masyarakat melalui prona. Juga pembangunan rumah
ibadah, jaringan air bersih, dan talud penahan ombak,” katanya.
Irwan Soleman merinci nama-nama usulan
reses atau penjaringan aspirasi di Dapil I. Adalah Judi R. E.Dadana di
Desa Daeo Majiko, Fahri Hairuddin di Desa Daruba Pantai, Suaib Hi Kamil, Usulan
di Desa Kolorai, M. Rasmin Fabanyo di Desa Morodadi, dan Rusminto Pawane, di Desa
Leo-leo Rao, serta Hi. Zainal Karim di Desa Daruba. “Sementara saya sendiri
usulan resesnya di Desa Pandanga dan Juanga,” katanya usai paripurna.
Politisi Gerindra ini mengemukakan, pemerataan
infrastruktur masih mendominasi usulan masyarakat. Desa Pandanga dan
Juanga, warga meminta pemda secepatnya menyelesaikan sengketa lahan di RT 05
dan meminta pemda membangun jalan setepak.
“Pemenuhan air bersih, polindes dan
pembangunan lapangan olahraga di Juanga juga masuk usulan. Mereka juga meminta instansi
terkait agar memberikan bantuan colbox (tempat
yang biasa digunakan menyimpan ikan) bagi nelayan di dua desa itu,”
katanya.
Juru Bicara Reses Dapil II, Ruslan
Ahmad menyatakan ada tiga usulan diusulkan warga Desa Hapo. Tiga aspirasi itu
meliputi, infrastuktur jalan tani sepanjang tiga kilo meter, pembuatan bronjong
tepi sungai satu kilo meter, penambahan armada kapal fiber.
Dia mengemukakan, tujuan penjaringan
aspirasi bersama enam koleganya itu mendengarkan keluhan
langsung warga. Misalnya Richard Samatara di Desa Waringin.
“Warga mengusulkan pembangunan
sekolah unggulan tidak perlu dengan cara marger dan penambahan tenaga guru SD
dan PAUD di Desa Aru Irian serta permintaan
bantuan rumpong ikan. Juga penambahan bantuan RTLH jalan tani sepanjang 700
meter, pemasangan lampu jalan dan pembangunan pagar sekolah PAUD,” kata Ruslan.
“Desa Pulau Rao dan Leomadoro
meliputi permintaan bantuan alat tangkap dan lombot nelayan, bantuan RTLH bagi
warga yang belum pernah mendapat, bantuan bencana alam hingga ini belum
diterima. Meminta dilakukan penstabilan penarangan lampu, penyelasian pekerjaan jalan lingkar Pulau Rao, pembuatan
talud Sungai Leomadoro, dan penyelesaian pembayaran lahan warga yang sudah di
gusur. Desa Pulau Rao dan Leomadoro ini usulan wilayah reses Pak Wilson Julis,”
kata Ruslan menambahkan.
Basri Rahaguna, Juru Bicarar Dapil
III pun sama. Wakil rakyat dari Hanura ini mengatakan, hasil yang didapatkan
selama reses tidak beda jauh dengan Dapil I maupun II.
Pembuatan bronjong 1.500 meter di Desa
Rahmat, penyelesaian sengketa
tapal batas antara Sangwo dan Rahmat,
peningkatan jalan sirtu ke hotmix di Desa Rahmat dan jalan tani satu kilo meter.
Pembuatan bronjong 400 meter untuk pencegah luapan air sungai di Desa Mira dan Rahmat,
dan pembangunan masjid di Dusun Bakulu. “Ini yang diusulkan. Desa Rahmat ini asulan
wilayah reses Pak Suari Lohor.,” kata Basri.
“Sedangkan untuk Pak Eddy Evrson
Hape di Desa Bido diantara penambahan perahu dan alat tangkap nelayan serta
pembuatan drainase,” sambungnya. (fix/red)