Brindonews.com
Beranda Ekopol Soal Muncul Nama FS, Helmi: Ini Bukan Sepakbola

Soal Muncul Nama FS, Helmi: Ini Bukan Sepakbola

Heni: Komunikasi
DPC-DPD Demokrat Baik-baik Saja





HELMI ALHADAR

TERNATE, BRN – Partai politik mulai membuka penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali
kota pada pemilihan kepada daerah (pilkada) 2020 mendatang. Tahapan pendaftaran
ini mulai muncul sejumlah nama,  salah satunya Fahri Sangaji (FS).

Munculnya Sekretaris DPD Demokrat itu sempat diwacanakan
bakal mengganggu konsentrasi atau kesolidan partai. Ini mengingat selain FS
digadang-gadang bertarung 01, Demokrat sendiri kini mendaftarkan Wakil Wali Kota
Ternate, Abdullah Tahir sebagai wali kota pada pesta demokrasi lima tahun
sekali tersebut.





Akademisi Universitas Muhammadiyah Malut, Helmi
Alhadar berpendapat, dalam suatu momen pilkada sangat wajar para kader saling berebut
atau bersaing memperoleh tiket sebagai kontestan.

Helmi menilai sebagai politisi sudah pasti semua
kader ingin mencapai karir paling maksimal. Karena itu sangat wajar apabila dalam
suatu partai terdapat beberapa orang yang berminat untuk bertarung.

“Sama sekali
bukanlah strategi parpol membuyarkan konsentrasi lawan. Ini bukan sepakbola yang
kadang pelatih sengaja tidak menampilkan nama jagoanya karena pertimbangan
taktik, nanti jelang main baru nama tersebut dimunculkan,” katanya, Minggu
(18/8) via WhatsApp.





Kandidat doktor Universitas Padjadjaran Bandung ini
mengatakan dalam dunia politik parpol cenderung bersikap pragmatis. Sikap ini
biasanya terlihat berapa banyak kader bergeming untuk maju bertarung.

“Dimna kalau ada beberpa kader berminat maju, maka
biasanya parpol akan melakukan survei melihat tingkat elektabilitas tertinggi
dan kemungkinan akan diusung sebagai kontestasi,” katanya. “Kalau elektabilitasnya
sama, maka kemungkinan dilihat siapa yang memiliki modal finansial yang lebih besar”.

Menurutnya, dalam pengambilan keputusan parpol bisa
saja mendukung bakal calon lain. Putusan itu kemungkinan terjadi kalau orang
internal partai dianggap tidak punya peluang menang.





“Walaupun pada akhirnya
parpollah menentukan siapa harus diusung dengan mempertimbangkan peluang lebih
besar menang, tapi kondisi tersebut boleh terjadi. Jadi semua parpol mengusung
jagoannya  pasti ingin menang,”
terangnya.

Abdullah Tahir menuturkan, sebagai warga negara
tentu siapa saja bisa mencalonkan diri. “Semua punya hak yang sama. Jadi misalnya
Pak Fahri mendaftar dan menyatakan sikap bertarung, ya itu hak beliau,” katanya
belum lama ini.

Senada dengan Abdullah Tahir, Sekretaris DPC
Demokrat Kota Ternate, Heni Sutan Muda mengatakan secara internal partai
menyurvei setiap figur yang diusung. “Komunikasi DCP-DPD Demokrat baik-baik
saja, kita tinggal menyusuaikan,” kata Anggota DPRD dua periode ini. (ko/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan