Brindonews.com
Beranda Pemilu 2024 Rampai Nusantara Dorong DKPP Pecat Adrian Yoro Naleng

Rampai Nusantara Dorong DKPP Pecat Adrian Yoro Naleng

Nurcholish Rustam, Ketua Dewan Eksekutif Wilayah Rampai Nusantara Maluku Utara.

TERNATE, BRN – Dewan Eksekutif Wilayah Rampai Nusantara (DEW RN) Provinsi Maluku Utara ikut mengomentari indikasi pelanggaran dalam perekrutan anggota bawaslu kabupaten/kota di Maluku Utara.

Menurut Nurcholish Rustam, Ketua Dewan Eksekutif Wilayah Rampai Nusantara Maluku Utara, ada intervensi dari oknum tertentu sehingga membuat tim seleksi (timsel) zona I dan II bekerja tidak sesuai rel.





Ada dua nama yang disangka kuat mencampuri kerja-kerja timsel zona I dan II. Imbasnya, Anwar Abdul Gafur dicoret dari tim seleksi zona II karena dianggap tidak tertib dan membangkan terhadap arahan.

Anwar Kadir Abdul Gafur sebelumnya dinyatakan terpilih sebagai timsel zona II. Selang beberapa waktu, Anwar kemudian dicoret dan digantikan dengan anggota timsel lain. Kuat dugaan Anwar didepak karena tidak mengikuti arahan Adrian Yoro Naleng.

“Dalam grup The A Team (Group WhatsApp Timsel Zona I dan II Maluku Utara) di dalamnya ada oknum anggota partai politik dan anggota Bawaslu Maluku Utara,” katanya saat jumpa pers di Kantor Rampai Nusantara Provinsi Maluku Utara, Kelurahan Soasio, Ternate Tengah, Kamis 27 Juli.





Dalam percakapan group The A Team, diketahui ada arahan tertentu dari Ardiansyah Fauzi dan Adrian Yoro Naleng. Ardiansyah Fauzi merupakan Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif, Ekonomi Digital, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga DPD PDI Perjuangan. Sedangkan Adrian Yoro Naleng adalah komisioner Bawaslu Maluku Utara.

Arahan dari Adrian Yoro Naleng patut ditunduk. Padahal, Nurcholish, kerja-kerja tim seleksi bersifat independen dan mengacu pada ketentuan tanpa tekanan dari pihak manapun.

“Timsel Zona I dan II Malut tidak lagi sehat karena ada intervensi dari pihak lain. Sehingga tahapan seleksi bawaslu kabupaten kota di Maluku Utara diduga kuat hanya meloloskan titipan tanpa melihat kompetensi,” Sebutnya.





Pemilik nama sapaan Cholis inipun sangat menyayangkan kondisi yang terjadi di internal timsel. Sebab menunjukkan minimnya kualitas demokrasi dan dapat mengarah pada kualitas Pemilu 2024 nanti. Ia mendorong DKPP agar memecat Ardian dari komisioner Bawaslu Maluku Utara.

“Seharusnya Timsel bersih sehingga melahirkan pengawas pemilu yang profesional dalam mengawal jalannya Pemilu 2024,” pungkasnya. (mail/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan