Putus Cinta Berujung Maut

![]() |
Keterangan Gambar: Korban Kecelakaan |
TERNATE, BRN – Lantaran putus cinta, remaja yang masih berstatus pelajar itu nekat meneror
Anty (mantan pacar) dengan bom molotov, di Kelurahan Santiong Kota Ternate
Tengah, Jumat (6/4/2018). Peristiwa ini diduga sakit hati karena Kusharyadi tidak
terima atas keputusan Anty untuk memutuskan asmara.
Berdasarkan
informasi yang himpun reporter
brindonews.com, saat itu pelaku (Kusharyadi) bersama seorang rekannya menuju
ke kediaman Anty di kompleks perkuburan Cina Kelurahan Santiong Ternate Tengah dengan
mengendarai sepeda motor honda Beat dengan nomor polisi DG 3211 AU dengan tujuan melemprakan bom molotov ke kediaman Anty dan langsung melarikan diri. Warga
yang mengetahui adanya pelemparan bom molotov itu lantas mengejar pelaku. Meski
tak berhasil diamankan, nasib pelaku bersama rekannya itu tak berjalan mulus.
Pasalnya, Kusharyadi yang tengah dilanda sakit hati, kecewa, dan pupus ini
harus menghembuskan nafas terakhirnya lantaran sepeda motor yang kendarai
bersama rekanya itu menabrak sebuah mobil yang berlawanan arus. Sementara rekan
pelaku berhasil melarikan diri.
Pria yang menggunakan kaos warna merah ini terlihat terlentang di trotoar dengan belumuran dara di wajahnya, akibat pelipils bagian kiri atas pecah saat mengalami kecelakaan.
Kapolres
Terrnate, Ajun Komisaris Besar (AKBP) Azhari Juanda ketika dikonfirmasi di
ruang kerjanya, Jumat (6/4/2018) mengatakan, peristiwa tersebut hanyalah
peristiwa sakit hati, karena Anty lebih memilih putus daripada melanjutkan hubungan
asmara. Dua anak muda yang sebelumnya menjalin asmara (pacaran) tiba-tiba itu
membuat pelaku kecewa dan meneror mantan pacarnya.
Meski
begitu, Azhari menegaskan, pihaknya akan melacak keberadaan rekan pelaku yang
kini melarikan diri. “ Pasti akan
ditindak kalo sudah ditemukan,” tandasnya.
Sementara
itu, Anty mengaku, pelaku sering memberikan ancaman apabila menolak ajakan untuk
menemaninya jalan-jalan. “ Dia (Kusharyadi-red)
pernah marah dan ambil saya deng mama pe baju baru bakar,” akunya.
Kata dia, ancaman yang
sering didapat dari pelaku membuat
dirinya dan ibunya merasa takut. Sebelum mengakiri hubungan asmara, pelaku
sering berada di sekitar rumah. “ Sebelum putus, torang sering lia dia di
sekitar rumah,” ujarnya. (shl/red)