Brindonews.com






Beranda Headline Puluhan Masa Aksi Padati Ruangan Gubernur

Puluhan Masa Aksi Padati Ruangan Gubernur

Puluhan Massa Aksi Saat Melakukan Protes

SOFIFI,BRN  – Puluhan orang yang mengatasnamakan
masyarakat Kecamatan Oba Utara
, Senin (20/1) melakukan aksi protes di depan ruang kerja Gubernur Malut. Aksi
protes ini

dipicu
oknum yang membawa
nama masyarakat Oba untuk mengusulkan sejumlah nama sebagai pejabat eselon III
dan IV pada Organiasasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi.





Pantauan media ini,
sekitar  pukul 16.00 Wit,  Gubernur langsung meminta perwakilan dari
massa aksi terutama Kepala Desa dan Lurah serta 13
warga bertemu guna membahas
hal-hal tersebut

di ruang rapat Gubernur
.

Dalam
p
ertemuan itu diawali pernyataan
Lurah Guraping, Rusdi Jamaludin
yang menuturkan, informasi yang beredar sekitar 11
orang yang membawa nama masyarakat Oba untuk mengusulkan 50 nama
untuk mengesi jabatan eselon
III dan IV di masing-masing instansi.
Meski info itu benar, akan tetapi sangat disayang, kenapa harus mengatasnamakan masyarakat Oba,”kesalnya.

Kata dia, OPD harus
mempunyai komitmen politik, sementara nama-nama yang diusulkan
adalah lawan politik Abdul
Gani Kasuba dan Al Yasin Ali (AGK-YA)
saat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. “Dalam pemilihan
mereka lawan, tapi usulan nama mereka masukkan, lalu dimana konsisten
politik,”tandasnya.

Gubernur mengatakan,
pertarungan
politik dalam pemilihan, itu hal yang biasa. Sedangkan protes atas
usulan nama yang masuk akan dilihat kembali. Momentum pilgub sudah usai dan
tidak harus membedakan lagi, sekarang mereka adalah masyarakat Malut yang
dinahkodai AGK-YA.





“Usulan sampai 50
orang juga saya persilahkan, tetapi setiap pelantikan saya akan
janji diatas alquran ketika mereka memilih AGK-YA atau
kandidat lain,”tuturnya.

Memang, kata Gubernur,
dalam Pilgub semuanya merasa kelelahan
,baik masyarakat maupun  dirinya. Akan tetapi, dipilih menjadi pejabat
di OPD bakal dilihat dalam konsisten politik dala
m Pilgub.

Meski begitu, ia mengatakan, sebagai seorang
pemimpin harus melihat keluhan dan pendapat masyarakat, dan bisa menduduki
sebagai jabatan tertinggi di OPD. “Tetapi saya juga punya hati untuk
melihat aspirasi massa aksi yang mendukung saya dalam Pilgub Tahun
lalu,”pungkasnya. (an/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan