Brindonews.com






Beranda Kabar Faifiye Penjelasan Dinas Pendidikan Soal Bahasa Maba Sebagai Muatan Lokal

Penjelasan Dinas Pendidikan Soal Bahasa Maba Sebagai Muatan Lokal

Ilustrasi peserta didik.


Dunia pendidikan memegang peranan penting
untuk kelestarian bahasa daerah. Penggunaan bahasa daerah dianggap mampu
membantu peserta didik lebih memahami pelajaran yang diterima di sekolah.
 





Penegasan ini disampaikan oleh Kepala Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Halmahera Timur, Hardi Musa, dalam rapat dengar
pendapat perancangan Kabupaten Layak Anak atau KLA bersama DPRD setempat pada
Selasa kemarin.

Hardi mengatakan, bahasa daerah Halmahera
Timur layak dijadikan mata pelajaran di setiap kurikulum sekolah dasar maupun
sekolah menengah pertama. Ini selain menjadi entitas kebudayaan masyarakat,
juga diharapkan membangkitkan semangat anak didik dalam melestarikan bahasa
daerah. Selain itu, dapat menjauh dari ancaman kepunahan, tetap tumbuh dari
generasi ke generasi.

“Kalau tidak, maka bisa terpolarisasi
dengan zaman teknologi dan hilang pada generasi akan datang. Bahasa ibu di
Halmahera Timur layak menjadi mata pelajaran khusus bagi siswa SD maupun SMP.
Mata pelajaran (muatan lokal) berbasis bahasa lokal kiranya pentingnya untuk
diakomodir menjadi mata pelajaran di sekolah,” katanya.





Hardi mengemukakan, budaya daerah
merupakan salah satu syarat yang tidak boleh disampingkan dalam pembahasan KLA.
Kategori sekolah ramah anak tidak hanya dilihat dari proses pembelajarannya secara
formal di dalam kelas atau sekolah, namun bisa berbasis lingkungan alias di luar
kelas.

“Saat rapat dengar pendapat DPRD
bersama 10 OPD pada pembahasan KLA kemarin, kami tawarkan dan meminta dinas
pendidikan agar memasukkan bahasa lokal atau bahasa daerah menjadi mata
pelajaran. Ini penting karena bahasa daerah di Halmahera Timur hampir punah,”
ucapnya.

Kelestarian akan bahasa daerah, kata
Hardi, tidak hanya dipakai sebagai pengantar, atau membantu para siswa mengenal
lebih jauh bahasa ibu, tetapi bisa diimplementasikan kedalam marketing industri 4.0
dalam hal mempromosikan potensi wisata Halmahera Timur.





Proses belajar mengajar bisa dilakukan
di spot-spot wisata. Seperti di Wisata Bahari Nyaolako, Air Terjun Tiga Bidadari,
dan destinasi lainnya yang ada di Halmahera Timur.

“Sehingga kedepan, bahasa daerah bisa
menjadi fondasi para siswa. Kami sudah usulkan, tinggal tim penggodok KLA yang memikirkan
dan mempertimbangkan bisa atau tidak,” sebutnya.

“Konsep mata pelajaran lokal atau
bahasa daerah bisa efektif kalau diterapkan apabila disetujui. Para siswa lebih
mudah menerima dan memahami mata pelajaran di alam terbuka. Ini adalah strategi
menghilangkan tingkat setres siswa ketika menerima mata pelajaran di ruang
tertutup berupa ruang kelas belajar. Pembelajaran di ruang tertutup menurut
kami, memicu dan bisa jadi memperparah tingkat stres siswa, dibandingkan
belajar dialam bebas. Ini caranya, tinggal didampingi oleh guru pendamping yang
betul-betul memberikan pembelajaran kepada anak didik,” terangnya.
 





Penjelasan
Dinas Pendidikan
 

Kepala Dinas Pendidikan Halmahera
Timur, Beni Sutarman mengatakan pihaknya merespon baik usulan ihwal kelestarian
bahasa daerah di lingkungan sekolah.

Usulan tersebut bisa dimasukkan kedalam
muatan lokal. Kurikulum muatan didalamnya adalah kekhasaan atau karakteristik
daerah.





“Hanya saja terkendala karena belum
punya bahasa daerah yang dibukukan, misalnya Bahasa Maba. Minimal harus
memiliki kamus. Kalau sudah terdokumentasi itu lebih bagus,” katanya.

Beni mengaku sudah berkoordinasi dengan
Kepala Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara perihal penyusunan Kamus Bahasa Maba.
 

“Jika sudah ada buku (kamus) Bahasa Maba, maka sudah
bisa menjadi bahan ajar kepada siswa di sekolah. Kami menunggu dulu kamus
bahasa selesai disusun. Beberapa desa yang mengunakan Bahasa Maba bisa dipakai.
Sementara yang lain, misalnya Bahasa Tobelo-Galela bisa disesuaikan. Yang
penting bukunya ada dulu. Komitmen kepala balai bahasa sudah mulai dianggarkan
ditahun ini untuk penyusunan Kamus Bahasa Maba,
sambungnya. (mal/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan