Pengurus DPD Gapeknas-Ataki di Kukuhkan

TERNATE, BRN – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gapeknas) Provinsi Maluku Utara resmi
dilantik. Serimoni pelantik ini berdasarkan keputusan Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) Gapeknas nomor; 009/SK/DPP-GAPEKNAS/XI/2018 dan dibacakan ketua umum
Gapeknas pusat, Ir. Manahara R. Siahan di room Hotel Batik, Selasa (6/11).
Keputusan
pengukuhan kepengurusan DPD Gapeknas Malut masa bakti 2018-2023 itu disepakati
dalam hasil musyawarah daerah (Musda) pembentukan pengurus di tingkat
daerah/provinsi. Dalam hasil Musda tersebut disepakati Sudirman Karim, S. Kom
dilantik sebagai ketua umum Gapeknas Malut disusul Mawardi H. Umar, ST sebagai
ketua I dan Sofyan Taurid, ST sebagai ketua II.
Sedangkan
Sekretaris Umum (Sekum) dijabat Burhan Malan, SE. Sekum I atas nama Yusrianto
Hardi, Spd dan Yusuf Amin, ST sebagai sekum II. Prosesi dan pelantikan pengurus
terjadi pada pengurus DPD Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI)
Provinsi Maluku Utara. Rangkaian kegiatan yang dihadiri ketua umum Gapeknas, Ir.
Manahara R. Siahan dan Sekretaris Jendral (Sekjen) Gapeknas, R. H Bambang
Widayanto, MBA, Wakil Wali Kota Ternate, Abdullah Taher, Kepala Bidang (Kabid)
Dinas Energi Sumbe Daya Mineral (ESDM) Malut, Abjan Abd. Latif, mewakili kepala
Balai Wilayah Sungai, Noho Ali, mewakili Kapolda Malut, Direktur Kriminan
Khusus (Dit Krimsus) Polda Malut, Masrur itu Asra Abjan dilantik sebagai ketua
umum ATAKI Malut periode 2018-2023 oleh Ir. Manahara R. Siahan.
Ketua
I dan Ketua II masing-masing dijabat Asbar H. Abdullah, ST dan Irwan Muchsin,
ST. Sekretaris Umum (Sekum) dijabat Sumardi Karim, Hasbi Jainal selaku Sekum I
dan Juharman Dimar sebagai Sekum II ATAKI. Siti Aisyah Yahya di tunjuk sebagai
bendahara umum (Bendum) dan Maswia Kader sebagai bendahara I.
Ketua Umum Gapeknas dan Ataki, Ir. Manahara
R. Siahan mengatakan, pelantikan dua asosasi,
baik Gepeknas dan Ataki ini diharapkan agar bisa membangun Malut kedepan.
Sehingga melalui Gapeknas yang bergerak dibidang usaha ini mampu bersaing
dengan pengusaha-pengusaha di daerah, salah satunya di Malut.
Manahara menjelaskan, yang tergabung
dalam anggota Gapeknas sendiri adalah pengusaha yang memiliki badan usaha. Bidang
ini tentunya tidak berbedah jauh dengan Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi). Sedangkan
anggota/pengurus Ataki dikhususkan pada latar belakang pendidikan pribadi atau
person. “ Tenaga ahli inikan harus jurusannya teknik. Karena itu di Ataki ini
anggota di khususkan pada orang berijazah teknik saja dan minimal Diploma III
(D-III),” katanya.
Melalui badan usaha yang di
bina Gapeknas ini mampu mampu menerobos pasar terutama di bidang jasa
konstruksi/kontraktor. Sehingga kedepannya perusahaan yang siapkan tentu sudah
memiliki sertifikat yang keluarkan asosiasi dan lembaga pengembangan jasa
konstruksi (LPJK). “ Badan usaha ini ada, tentunya harus ada penanggungjawab
tekniknya. Mudah-mudahan Gapeknas bisa menjawabnya,” sambungnya.
Sementara itu, ketua
Gapeknas Malut, Sudirman Karim mengataka, dalam waktu akan
meregistrasi semua badan usah yang ada di Kota Ternate. Dia juga merencanakn
melakukan pelatihan peningkatan kualitas melalui sistim pelaksanaan tender. Menurutnya,
langkah peningkatan kualitas ini mampu menjawab keseimbangan pasar jasa
kontruksi/kontraktor yang saat ini masih dikuasai oleh kontraktor dari luar
daerah seperti Jawa.
Hal serupa di sampaikan
ketua umum Ataki Malut, Asra Abjan. Dia berharap adanya kehadiran Gapeknas dan
Ataki ini mampu mengambil bagian utama dalam pembangunan di Malut. (eko/red)