Penataan Kawasan Kumuh di Lelong Masuk Tahap Pembongkaran
NR: Diawali dengan Menata Pedagang
Nuryadin Rachman, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Ternate. |
Dinas Perumahan
dan Kawasan Pemukiman atau Disperkim Kota Ternate mulai membongkar lapak
pedangang kaki lima di kawasan Jalan Sultan M. Djabir Syah,Kelurahan Makassar
Timur, Kota Ternate Tengah, Maluku Utara. Pembongkaran dalam rangka penataan
kawasan kumuh itu menurut Nuryadin Rachman, sudah sesuai hasil rapat bersama
para pedagang pada Sabtu, 27 Februari.
Nuryadin
Rachman mengatakan lokasi yang mulai ditata itu terdapat 31 lapak. Target pembersihan,
sambung Nuryadin, dilakukan selama empat hari.
“Pembokaran dimulai
Ahad kemarin. Tim gabungan yang terdiri disperkim, dinas lingkungan hidup,
dinas perindustrian dan perdagangan sudah turun dan membersihkan lokasi, targetnya
empat hari pembersihan sudah selesai,” kata Nuryadin Rachman, di Gedung DPRD
Kota Ternate, Senin pagi, 1 Maret.
Kepala
Disperkim Kota Ternate
ini mengemukakan, penataan kawasan kumuh di lingkungan Lelong, Kampung Makassar
Timur itu ditargetkan 7 bulan pengerjaan, dimulai akhir April sampai Desember
2021.
“Masyarakat,
terutama pedagng diharapkan bersabar menunggu pembangunan selesai. Kalau suda
selesai, pedagang akan dikembalikan menempati tempat jualan yang baru,”
ucapnya.
Dipindahkan Sementara
Nuryadin
mengatakan pedagang yang lapaknya sementara dibongkar itu direlokasi atau dipindahkan
di sisi utara Hypermart.
“Semua
barang-barang mereka sudah direlokasi ke tempat yang mereka jualan untuk
sementara waktu,” ucap NR, begitu Nuryadin Rachman biasa disapa.
NR bilang,
sebelum memulai kegiatan, sehari dua akan dilakukan kroscek lapangan oleh tim
internal, balai dan bidang atau badan terkait. Tujuannya mengidentifikasi
dan suferfisi lokasi apakah sudah siap atau belum.
“Apakah lokasi itu sudah
siap untuk melaksankan kegiatan kita masih menunggu hasil. Juga akan
berkordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak perhubungan untuk bagaimana merekayasa
lalulintas selama proses pekerjaan. Karena ada dua pekerjaan utama yaitu
anjungan di sisi timur dan drainase di sisi barat. Jadi kemungkinan jalur dari selatan dan utara akan ditutup,” sebutnya. (ham/red)