Pemprov Jabar Minati Potensi Perikanan di Malut
Buyung Rajilun saat menandatangi nota kesepahaman |
BANDUNG, BRN– Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengaku
sangat berminat dengan potensi perikanan yang dimiliki Provinsi Maluku Utara
(Malut). Hal itu diungkapkan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil diruang rapat gedung
Sate, Selasa (9/7).
” Maluku
Utara juga memiliki kekayaan ikannya, kira-kira begitu. Nah, kita akan lihat
bulan-bulan depan kita akan lebih utamakan kerjasama dibidang perikanan,”
katanya dihadapan gubernur dan para pimpinan SKPD dilingkup Pemprov Malut usai
penandatangan MoU.
Pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini mengatakan, dengan
segala kemampuan yang dimiliki,Pemprov Jabar memberikan alat deteksi ikan kepada nelayan di
Malut. Tujuannya untuk tingkatkan hasil tangkapan, sehingga alat tersebut dapat
bermanfaat untuk sejahterakan nelayan.
“ Nantinya
diberikan pengetahuan, baik di bidang teknologi maupun keilmuan lainnya. Baru
minggu lalu nelayan di Sukabumi itu dibekali dengan teknologi untuk dapat
mendeteksi geraknya ikan, jadi alat itu di pasang pada perahu sehingga kita
bisa tahu keberadaan ikan itu ada dimana, dan berada di kedalaman berapa meter
pun dapat di deteksi. Sehingga ketika nelayan pada saat sekali melaut hasil
yang didapatkan bisa dua kali lipat,” jelasnya.
Gubernur ke-15 Jawa Barat itu memastikan dalam jangka waktu dekat ini pihaknya
akan siapkan alat pendeteksi ikan dan selanjutnya dibawa ke Maluku Utara,
sehingga kerjasama kedua daerah dapat terealisasi pada tahun 2019.
“ Mungkin itu (alat deteksi ikan) yang bisa kita bawa, dan nelayan
Maluku Utara dan Jabar dalam waktu dekat akan kita pertemukan dan pihak Pemprov
Malut akan kita undang lagi, sehingga kesejahteraan itu kita bisa kerjakan
bersama dan kita juga berharap sebaliknya,” ungkapnya.
Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan Malut Buyung Rajilun mengatakan, perjanjian kerjasama
kedua pemprov tersebut merupakan bentuk kerjasama pemanfaatan potensi perikanan
secara optimal. “ Ada kesepakatan yang nanti dikembangkan bersama baik dalam
kegiatan penangkapan ikan maupun pemasaran hasil perikanan,” terangnya.
Kedepan diharapkan kedua daerah dapat saling mendorong
terutama dalam upaya peningkatan produktifitas usaha maupun kompetensi SDM
perikanan. “ Dalam sambutan Pak Ridwan Kamil ada yang menarik. Di sampaikan
bahwa antara kita tidak boleh ada kompetisi tetapi harus ada kolaborasi karena
kita adalah NKRI. Pesan ini memberi makna yang luas untuk mewujudkan Indonesia
sebagai negara yang kuat,” sambungnya.
Buyung menjelaskan, bantuan alat deteksi ikan untuk
para nelayan tersebut memang bagian dari kesepakatan Pemprov Malut-Jabar mentransfer
teknologi dan pengetahuan dalam rangka peningkatan produktifitas usaha
perikanan. Selain itu, kata dia, secara khusus sudah bicarakan dengan DKP Jabar
untuk menjejaki rencana program transmigrasi nelayan.
“ Jabar adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di
Indonesia, tentu ini menjadi peluang pemasaran hasil perikanan kita di Malut.Berharap bisa menjadi daerah suplay bahan baku ikan dalam skala lebih
besar dan Jabar akan menjadi salah satu provinsi tujuan pemasaran,” terangnya. (red/adv)