Brindonews.com
Beranda Kabar Faifiye Pelamar Tenaga Kerja Lokal di Halmahera Timur Meningkat

Pelamar Tenaga Kerja Lokal di Halmahera Timur Meningkat

Ifdal Rajak.





HALTIM, BRN – Dinas
Ketenaga kerja Halmahera Timur mencatat pelamar tenaga kerja lokal mengalami
peningkatan. Upadate data per 24
Agustus 2021 itu naik menjadi 2.109 dari periode 2020 yang hanya 954 orang.

Kepala Bidang
Tenaga Kerja Dinas Ketenaga kerja Halmahera Timur, Ifdal Rajak menyebut, total
2.109 orang pelamar kerja asal Halmahera Timur telah terdaftar dalam database.
Rata-rata pelamar melamar di perusahaan tambang.





“Akumulasi itu dari
paling banyak terserap di IWIP. Sisanya tersebar di PT. Antam, STS, ARA, SMA,
WKM. Distribusi ke perusahaan bervariasi sesuai kemauan pencari kerja,” kata
Ifdal begitu disembangi brindonews, selasa,
(24/08/2021).

Ifdal
memprediksi data pelamar kerja bakal bertambah. Besar peluang pekerjaan di
perusahaan tambang yang terbuka lebar memicu meningkatnya produksi kartu
kuning.

“Setiap hari mereka
(pencari kerja) selalu datang ke disnaker buat kartu kuning. Yang mau bekerja
ke IWIP akan difasilitasi sesuai MoU bersama pihak perusahaan,” sebutnya.





 

Made with Flourish 

 





Tekan Angka Kemiskinan

Ifdal mengklaim, meningkatnya serapan
tenaga kerja lokal bentuk upaya dan strategi Pemerintah Halmahera Timur menekan
angka pengangguran, terutama kemiskinan.





Bukan hanya menyediakan lapangan
pekerjaan, upaya lainnya adalah meningkatkan ketrampilan melalui pelatihan di
balai latihan kerja.

“Ini peluang yang harus dimanfaatkan,
tujuanya adalah untuk menekan angkah kemiskinan. Apalagi tingkat kemiskinan di
Halmahera Timur paling tinggi. Ini adalah cara pemerintah mengatasi
kemiskinan,” jelas Ifdal.

Kendati mengklaim menekan trend
kemiskinan, Ifdal mengaku pemerintah masih kewelahan meningkatkan pekerja non
skill menjadi terampil atau memiliki skill.





“Ini yang harus pemerintah daerah
pikirkan. Minimal harus memfasilitasi para pencari kerja yang akan datang untuk
diikutsertakan dalam pelatihan. Karena dari total tenaga kerja yang distribusi
ke sejumlah perusahaan tambang, memang kategori tenaga non skill paling banyak,
bukan tenaga skill atau pekerja memiliki kompetensi misalnya pengalaman di alat
berat. Mudah-mudahan kedepan nantinya didorong kembali,” sambung Ifdal. (mal/red)
 





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan