Brindonews.com






Beranda Nasional LPS Sebut Pilkada Berisiko Turunkan Permintaan Kredit

LPS Sebut Pilkada Berisiko Turunkan Permintaan Kredit

Foto : Ilustrasi Pertumbuhan Krediit 


JAKARTA, BRINDOnews.com
– Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
menilai, laju pertumbuhan kredit yang meningkat di tengah perlambatan laju Dana
Pihak Ketiga (DPK) mengisyaratkan bank mulai ekspansi. Ini diperkirakan akan
berlanjut dan mendorong peningkatan Loan to Deposit Ratio (LDR)
ke level diatas 90 persen pada akhir tahun 2018.

Akumulasi dana yang dilakukan nasabah dan perusahaan diperkirakan masih akan
berlangsung meski tingkat bunga dana cenderung rendah. Akan tetapi, perhelatan
politik yang akan terjadi pada tahun ini memberikan risiko tersendiri bagi
kredit perbankan.





“Peristiwa politik di daerah secara tidak langsung akan mempengaruhi
sentimen calon debitor untuk melakukan ekspansi dan berisiko menurunkan
permintaan kredit,” sebut LPS dalam laporan Indikator Likuiditas Januari 2018,
Senin (22/1/2018).

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit
perbankan pada tahun 2018 ini berkisar antara 10-12 persen. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) pun memiliki perkiraan yang sama.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody
Budi Waluyo menuturkan, sejumlah perhelatan besar diharapkan dapat menggenjot
konsumsi. Akhirnya, permintaan kredit juga diharapkan terdongkrak.





“Banyak event di 2018, Pilkada, Asian Games, Annual Meeting IMF-World
Bank akan menambah spending (belanja) yang tersalur ke konsumsi,” tutur Dody
beberapa waktu lalu.

Adapun tren penurunan bunga deposito yang terjadi saat ini diproyeksikan
sudah mendekati periode akhir. Selanjutnya, bunga akan cenderung melandai di
tengah tren inflasi yang rendah serta arah kebijakan moneter yang lebih stabil.
Perbedaan kondisi likuiditas antar kelompok bank akan berdampak pada respons
tingkat bunga yang diberikan di sisi dana dan kredit.

“Dalam jangka pendek, tingkat suku bunga dana juga akan cenderung stabil
mempertimbangkan belum adanya sinyal ekspansi kredit serta kemungkinan kenaikan
tingkat bunga kebijakan (policy rate),” kata LPS.





(Sumber: Kompas.com)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan