Brindonews.com
Beranda Headline Klaim Tidak Berkualitas, RSUD CB ‘Larang’ Pasien Ambil Darah di PMI

Klaim Tidak Berkualitas, RSUD CB ‘Larang’ Pasien Ambil Darah di PMI

Ilustrasi darah.

TERNATE, BRN – RSUD Chasan Boesoirie mengakhiri kerjasama dengan UDD PMI Provinsi Maluku Utara. Stok darah pun sangat terbatas akibat pemutusan ini.

Pemutusan karena RSUD Chasan Boesoirie sudah menyediakan bank darah yang dikelolah sendiri. Alasan lainnya ialah penyediaan darah di UDD PMI Provinsi Maluku Utara diklaim tidak berkualitas karena fasilitas pendukung yang dipakai kurang memadai.





Salah satu relawan PMI Maluku Utara dikonfirmasi mengakui pemutusan dimaksud. Relawan yang meminta identitasnya tidak disebutkan ini mengatakan, stok darah di RSUD Chasan Boesoirie kerap habis seusai putus kerjasama.

Ini terlihat ketika ada pasien membutuhkan darah tapi tidak diberikan blanko pendonoran darah untuk diarahkan ke Unit Donor Darah (UDD) PMI.

“Padahal semua fasilitas pendukungnya sangat cukup bagus dan di buka selama 24 jam. Ini soal keselamatan umat, jangan sampai gara-gara kehabisan stok darah pasien meninggal dunia,” katanya, Rabu sore, 18 Oktober.





Terhadap permasalahan ini, UDD PMI Maluku Utara secara kelembagaan akan mengadukan ke Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Utara selaku mitra kerja membidangi kesehatan.

“Karena dianggap merugikan. Apa yang disampaikan rumah sakit itu tidak benar. Bahkan dalam waktu akan disediakan mesin deteksi sampel darah. Alat ini juga bisa mengetahui pendonor menderita penyakit HIV atau tidak,” sebutnya.

Menurut relawan ini, selain merugikan dan membahayakan keselamatan pasien, RSUD CB membatasi pasien untuk mengambil darah di UDD PMI.





“Ketika ada pasien butuh darah, pihak rumah sakit jangan batasi untuk ambil darah di UDD PMI karena ini soal keselamatan pasien,” terangnya.

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) UPT PMI, dr. Rosita Alkatiri mengatakan, sistem pelayanan darah mulai berubah semenjak UTD RSCB dibuka pada 4 September 2023. Pemberlakukan berimbas pada banyak keluarga pasien yang datang ke PMI untuk minta darah, namun sayangnya tidak bisa dikeluarkan karena tidak disertai blanko permintaan dan sampel darah.

“Kerjasama RSUD CB dengan UDD PMI baru berakhir Desember 2023. Keluarga pasien banyak yang mencari darah dengan keliling-keliling cari donor pengganti,” katanya.





Apabila ada kebutuhan darah, lanjut Rosita, alurnya harus ke UTD PMI dengan membawa blanko permintaan darah dan sampel darah. “Tapi informasi dari keluarga pasien bahwa mereka dipersulit oleh petugas di UTD RSUD CB jika mau ambil darah di PMI,” sambungnya.

PMI selalu siap 24 jam untuk melayani masyarakat. Juga selalu berupaya agar ketersediaan darah tetap tersedia untuk memudahkan akses masyarakat terhadap kebutuhan darah.

“Ketersediaan stok darah di UTD PMI terjamin tidak terlepas dari dukungan dan bantuan masyarakat yang mendonasikan darahnya untuk sesama,” tandasnya. **





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan