Brindonews.com
Beranda Daerah Kepala BP3D Sebut, Kemajuan Halbar ada di Tiga Aspek

Kepala BP3D Sebut, Kemajuan Halbar ada di Tiga Aspek

HALBAR, BRN – Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Halmahera Barat, Maluku Utara, Julius Marau, Sebut kemajuan untuk Halbar ada tiga aspek, Pertanian, Perkebunan dan Perikanan harus diperhatikan.

Julius mengatakan, hal ini sesuai tema musrenbang tingkat kecamatan “Menciptakan Kemandirian Daya Saing Ekonomi yang Berkelanjutan” ini yang menjadi tema sentral dalam penyusunan perencanaan di tahun 2025.





“Kita punya potensi luar biasa pertanian, perkebunan, perikanan yang bisa mendorong ekonomi kita,”ungkap Julius, saat jadi Narasumber Musrenbang Kecamatan Sahu – Sahu Timur, Rabu (21/2).

Kaban BP3D ini mengatakan, namun fakta menunjukan bahwa, banyak produk – produk pertanian, kita impor dari luar seperti rica, tomat, sayur – sayuran itu dari sulawesi utara padahal halbar memiliki potensi itu. Apa yang salah disni.

“Pekerjaan yang paling dominan di halmahera barat adalah petani. Tapi, tingkat pendapatan petani justru tergolong dalam jenis pekerjaan untuk kedepanya tidak bisa diharapkan untuk kedepan,”ujarnya.





Mantan Inspektorat ini juga menyampaikan, ini problemnya, di halbar punya daya saing, petani kita dari aspek SDM mengelola produknya, mengelola potensi-potensi daya saing masih butuh ditingkatkan.

“Terus masalah keberlanjutan ini terkadang dikasi program selesai yah selesai tidak ada keberlanjutan, oleh karena itu, untuk daerah maju yaitu tiga aspek tadi yang harus diperhatikan,”tuturnya.

“Kita dorong pertani, ekonomi petani untuk lebih mandiri yang memiliki daya saing dan harus berkelanjutan. Karena petani kita lebih banyak di halbar jadi untuk mau kasi maju halbar majukan petaninya,”sambungnya.





Ia berharap dalam pelaksanaan musrembang ini, kita dibatasi anggaran sumber pendanaan dari DAU sangat terbatas Sekali. Kita berharap ada masukan dana dalam bentuk DBH.

” Kemudian kita dorong juga PAD agar kita memilik cadangan fiskal untuk mendanai program-program yang didorong dari rencana pembangunan dan program yang didorong menjadi program prioritas karena masalah keterbatasan pendanaan,”pungkasnya.





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan